Deru Kereta, Aroma Luka dan Awan Kelam
Awan kelam menggelayut
di Langit Citayam
seiring rinai hujan mengguyur
kereta berbadan baja
laju membawa penumpangnya
Kereta terus melibas bantalan rel
di antara deru mesin-mesin
ditingkahi suara kilat menggelegar
laksana cambuk lidah api
melecut daksa Bumi
Suasana teramat syahdu
membawa sekerat hati singgah
menapak jejak beraroma luka
laiknya tengah menyusun potongan puzzle
menjelma realita serupa ujung mata pisau
Kereta melaju sedemikian cepat
membawa serta debu-debu yang lekat
membelah lempengan baja serta
runcing kerikil yang telah lama kuakrabi
senada dengan angkuh derap kaki waktu
Di stasiun ini saksi bisu
kuhirup aroma masa lampau
dalam setiap sesapnya
anyir sontak merebak seiring
getih lenyap di basuh air hujan menderas
***
Hera Veronica
Jakarta | 26 September 2020 | 11:13