Sebatang Kretek di tepian malam
Sebatang kretek menguar asap
dari tubuhnya yang terbakar
meliuk bak penari langit
membumbung tinggi
Perlahan mulai menjauh
kemudian perlahan raib
di tiup silir angin
keluar melalui kisi-kisi jendela
Kusesap sebatang kretek
berkawan detik yang terus berdetak
pada jarum penunjuk waktu
riuhkan bentangan sunyi tepian malam
Sebatang kretek temani isi sepi
mendekap erat relung hati
sebab tak ada sesiapa di sini
mereka telah terbuai di alam mimpi
Di ranjang nan empuk serta
di balik selimut tebalnya
sedangkan aku tetap tak bergeming
membunuh ribuan rasa sunyi
***
Hera Veronica
Jakarta | 26 September 2020 | 01:23
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H