Kursi Roda Runtuhkan Jumawa
Tatkala Perkasa
di renggut oleh yang empunya
lemah seakan tiada berdaya
Hanya terduduk di atas kursi roda
seraya jatuh berderai air mata
mengenang ketika raga masih perkasa
Dapat melangkah dengan leluasa
berjalan membusungkan dada
membanguh tembok tinggi Jumawa
Raga tak seperkasa dahulu
hari ke hari kian ringkih saja di dera beragam penyakit merongrongnya
Kini tak bisa hidup sendiri
untuk bangkit dari kursi rodapun
payah dan teramat sulit
Kenyataan menampar
ujianpun mencubit
jiwa raga teramat sakit
Kursi Roda menopang Raga
tatkala usia semakin uzur dan renta
menyaksi warna dunia dengan mata tua
Sesekali di sekanya air mata
dengan ujung baju tanpa ingin
seseorangpun tahu betapa hati nan rapuh
***
Hera Veronica
Jakarta | 11 September 2020 | 13:06
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H