Sang Petarung Balik Kandang
Terang benderang tumbang di babat pekat malam, saatnya Sang Petarung balik kandang. Setelah seharian bercumbu dengan lelah serta asinnya keringat.
Tubuh-tubuh lelah lagi berpeluh, bau Matahari menyengat setelah sesiangan terpanggang panas bara sang Surya yang garang menjilat.
Wajah-wajah kusam tersaput debu, berbaur aroma apek keringat serta bersenti tumpukkan daki lekat pada kulit nan kian bertambah legam dalam kilat.
Melangkah gontai serasa seluruh persendian seakan lepas dari engselnya, ringsek yang teramat sangat. Sepulang mengais rizki di BumiNya yang Maha Luas.
Lelah ini tak seberapa di banding sua dan bercengkrma dengan keluarga. Habiskan malam serta sisa waktu yang tersedia. Nikmat tiada tara.
***
Hera Veronica
Jakarta | 08 September 2020 | 19:12
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H