Gudang Belakang
Gudang Belakang berisi perabotan lawas yang tak terpakai, dan diselimuti bersenti debu serta dihuni laba-laba dengan jaring tebalnya.
Bertumpuk benda-benda lama teronggok disana, tak pernah ada yang menyentuhnya. Aroma debu menyengat seakan menusuk penciuman.
Gudang belakang semrawut dan tak terawat, sebab hanya untuk menyimpan benda tua namun memiliki kenangan yang sangat bersejarah.
Segudang kenangan tersimpan utuh di dalamnya, di gudang belakang yang pintunya hanya sesekali terbuka. selebihnya selalu terkunci.
Tertutup rapat-rapat namun kali ini entah mengapa hati tergelitik ingin membukanya. Mencari-cari sesuatu guna menajamkan ingatan.
Agar tak tumpul di dera perjalanan waktu, yang lamat-lamat mengikis ingatan sehingga melupakan bahwa pernah ada sepenggal kenangan.
Kenangan yang telah usang tertimbun debu waktu, terkurung pengap ruang gudang.. Kenangan yang masih terasa segar di ingatan.
***
Hera Veronica
Jakarta | 02 September 2020 | 07:25
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H