Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tatkala Bulir Embun Menyapa

30 Agustus 2020   02:38 Diperbarui: 30 Agustus 2020   02:35 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tatkala Bulir embun menyapa

Pagi perlahan datang singsingkan lengan baju kelam malam, hingga merebak gemebyar cahya benderang.

Entaskan mimpi-mimpi semalam menaruhnya dalam jelujur lipatan waktu, hingga batas waktu tertentu.

Bulir embun di daun bak kristal bening, sebening kaca. Pancarkan kilau berpendar terbias Cahya.

Bertengger manis, perlahan jatuh ke tanah, lalu terserap musnah terbakar panas hingga tak bersisa.

Bulir embun lekat di daun, di kelopak bunga, dan di rumput nan hijau sebagai penanda pergantian masa.

Bahwasannya gelap malam tumbang, berganti pagi nan amat terang seterang langit pengharapan insan.

Pagi dalam balutan udara nan sejuk, di antara kristal-kristal bening nan terserak
membuka hari.

Selamat Pagi Semesta
Selamat Pagi Mata Elang

***
Hera Veronica
Jakarta | 30 Agustus 2020 | 02:30

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun