Tatkala Bulir embun menyapa
Pagi perlahan datang singsingkan lengan baju kelam malam, hingga merebak gemebyar cahya benderang.
Entaskan mimpi-mimpi semalam menaruhnya dalam jelujur lipatan waktu, hingga batas waktu tertentu.
Bulir embun di daun bak kristal bening, sebening kaca. Pancarkan kilau berpendar terbias Cahya.
Bertengger manis, perlahan jatuh ke tanah, lalu terserap musnah terbakar panas hingga tak bersisa.
Bulir embun lekat di daun, di kelopak bunga, dan di rumput nan hijau sebagai penanda pergantian masa.
Bahwasannya gelap malam tumbang, berganti pagi nan amat terang seterang langit pengharapan insan.
Pagi dalam balutan udara nan sejuk, di antara kristal-kristal bening nan terserak
membuka hari.
Selamat Pagi Semesta
Selamat Pagi Mata Elang
***
Hera Veronica
Jakarta | 30 Agustus 2020 | 02:30
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H