Secangkir Kopi Di Dada Tuan Malam
Kuseruput secangkir kopi seorang diri
lumayan sedikit redakan nyeri
mengenang cinta yang sudah basi
milik betina keji yang piawai
permainkan hati lelaki
Awalnya aku belingsatan
ketika cinta di putus di tengah jalan
serasa jadi barang rongsokkan
yang begitu saja di buang ke comberan
seakan tiada memiliki kesan
Ingin rasanya balas dendam
ketika hati terasa remuk redam
seperti di hantam beribu godam
bangkitkan setumpuk rasa geram
menyimpan kemarahan di dada tuan malam
Kuseruput lagi dan lagi kopi hitam
berkelebat bayang masa silam
seiring angkara kupendam
dengan rona wajah merah padam
namun kubukanlah seorang pendendam!
Kunikmati secangkir kopi malam ini
seraya menahan rasa nyeri
setiap detik menusuk-nusuk di hati
pabila teringat ulah betina keji
namun kuenggan untuk memaki
Aku tak sedang patah hati
hanya sekedar merenungi
sepenggal perjalanan hidup ini
seraya menatap genangan pada cangkir kopi
***
Hera Veronica
Jakarta | 22 Agustus 2020 | 21:03
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI