Tentang Rasa
Terkadang jauh di dasar hati terbersit perasaan bersalah, tatkala melihat perempuan paruh baya itu menimang buah hati dengan rona begitu bahagia.
Tawanya begitu lepas, aku tahu perempuan paruh baya itu menginginkn aku untuk mengakhiri kesendirianku. Hnya saja hingga kini tak sedikitpun ia mengutaraknnya.
Namun jelas terlihat lewat sorot matanya jika ia menginginkn hadirnya makhluk kecil yang menggemaskan itu, sebagai penyempurna kebahagian dalam hidupku.
Rupanya aku selama ini sangat menikmati kesendirianku, berkutat dengan kesibukknku
menyulam mimpi-mimpi sederhanaku hingga terlupa bahwa betapa waktu meninggalknku.
Meski kemenangan demi kemenangan kerap mnghampiriku, hati kecilku berbisik lirih
Mama maaf... aku belum bisa menghadirkan kebahagiaan yang seperti engkau inginkan.
Mungkin suatu saat nanti Tuhan mempertemukan aku dengan takdirku, dengan pasangan jiwaku cukup selalu doakan aku serta hujami aku dengan tulus cintamu.
Aku ingin saat-saat yang paling bersejarah dalam hidupku hanya sekali dalam seumur hidup, aku ingin moment yang membahagiakan itu bisa di rasakan.
Oleh semua orang-orang yang sangat aku sayangi. aku ingin menitikkan air mata bukan lagi karena rasa sakit dan terluka namun karena perasaan yang mngharu biru.
Lantaran bahagia, kebahagian yang membuncah yang membuatku tak henti-hentinya berucap syukur. Aku tak ingin menemui kegagalan dalam langkahku.