Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bantaran Kali

9 Agustus 2020   19:33 Diperbarui: 9 Agustus 2020   19:43 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bantaran Kali

Wajahmu dari dahulu hingga kini
tetap tercemari ulah orang tak tahu diri
tak menjaga alam agar tetap lestari

Teronggok tumpukkan sampah
yang tak bisa di urai tanah
seiring tingkat kesadaran kian melemah

Melarung sampah di kali hal yang biasa
membiarkan hanyut tersangkut tak mengapa
yang penting hilang dari pandangan mata

Kali bersih umurnya tak sampai sehari
esok sudah dikotori kembali
manusianya gemar membuang sampah di kali

Padahal telah seringkali diperingati
namun sepertinya telinga mereka tuli
atau sudah bebal otaknya hingga tak peduli

Bencana telah datang melanda berkali-kali
akibat pendangkalan kali hari demi hari
air meluap hingga melebihi mata kaki

Banjir melanda akibat alam murka
sebab manusianya tak turut menjaga
malah merusaknya dengan semena-mena

Seakan tiada pernah jera
meski telah ditimpakan bencana
hanya bisa berkata dan mengelus dada

Salah siapa bukankah semestinya berkaca
rangkaian peristiwa memahat logika
di mana kebodohan nyata tertera

***
Hera Veronica
Jakarta | 09 Agustus 2020 | 19:19

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun