Kopiku Hampir Tandas
Bagiku menulis puisi
ditemani secangkir kopi
merupakan kenikmatan tersendiri
seraya bercengkrama dengan sunyi
Atau sekedar duduk sembari
memetik gitar sambil bernyanyi
bernyanyi tentang sepi
mendekap erat hati
Kuseruput lagi dan lagi kopiku
hingga kepulan asap lenyap di tiup bayu
membawa ingatanku pada jejak lalu
sepenggal kisah tak musnah ditikam Belati waktu
Dalam secangkir kopi selalu ada cerita
memaksa memasuki lorong masa
memutar rangkaian peristiwa
seperti dalam layar kaca
Seakan tampak nyata dan tak berjeda!
***
Hera Veronica
Jakarta | 04 Agustus 2020 | 20:54
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H