Mencipta Puisi tak seperti
Tak seperti
membuat vector
dengan ratusan lapis layer
bikin perih mata
Tak seperti
membuat lukisan digital painting
dengan tingkat akurasi
sedetail mungkin
Tak seperti
membuat project manipulasi
dengan memasukkan
berbagai bahan mentahan
Mencipta Puisi
mengikuti kata hati
lalu biarkan pena jiwa
merangkai setiap aksara
Yang terserak di bilik kepala
menghuni di ruas benda lunaknya
menjadikan setiap aksara
serasa memiliki ruh dan bernyawa
Sebab puisi adalah bahasa perasaan
ekspresi jiwa endapan rasa
guratan pena menyatu dalam asa
dan tak melulu bertutur tentang cinta
Tentang hati yang luka
harapan yang porak poranda
derai air mata kecewa
rindu yang tak lekang di telan masa
Mencipta puisi mengabadikan peristiwa
yang berjalan seiring dengan masa
tertangkap panca indra
di untai dengan aksara
Tak perlu menggunakan
kata-kata kiasan
bahasa sastra tingkat tinggi
yang akan sulit di pahami
Cukup dengan bahasa sederhana
sebab puisiku, puisimu, puisi kita semua
adalah rasa yang terlahir dari lubuk jiwa
yang semuanya itu sangat istimewa