Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mencipta Puisi Tak Seperti

3 Agustus 2020   22:24 Diperbarui: 3 Agustus 2020   22:24 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source | SatelitPos.com

Mencipta Puisi tak seperti

Tak seperti
membuat vector
dengan ratusan lapis layer
bikin perih mata

Tak seperti
membuat lukisan digital painting
dengan tingkat akurasi
sedetail mungkin

Tak seperti
membuat project manipulasi
dengan memasukkan
berbagai bahan mentahan

Mencipta Puisi
mengikuti kata hati
lalu biarkan pena jiwa
merangkai setiap aksara

Yang terserak di bilik kepala
menghuni di ruas benda lunaknya
menjadikan setiap aksara
serasa memiliki ruh dan bernyawa

Sebab puisi adalah bahasa perasaan
ekspresi jiwa endapan rasa
guratan pena menyatu dalam asa
dan tak melulu bertutur tentang cinta

Tentang hati yang luka
harapan yang porak poranda
derai air mata kecewa
rindu yang tak lekang di telan masa

Mencipta puisi mengabadikan peristiwa
yang berjalan seiring dengan masa
tertangkap panca indra
di untai dengan aksara

Tak perlu menggunakan
kata-kata kiasan
bahasa sastra tingkat tinggi
yang akan sulit di pahami

Cukup dengan bahasa sederhana
sebab puisiku, puisimu, puisi kita semua
adalah rasa yang terlahir dari lubuk jiwa
yang semuanya itu sangat istimewa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun