Kening Yang Tersungkur
Di sepertiga malam
kala insan terbuai dalam selimut mimpi
ia terjaga dari lelap tidurnya
bangkit guna membasuh diri
Di basuhnya seluruh anggota tubuh
di bentangkannya sajadah
mengetuk di pintuNya
dengan penuh khusyuk
Seraya hati merintih pedih
dalam hening sunyi
berdialog dengan TuhanNya
menggenang air mata
Menganak sungai
perlahan jatuh berderai
teringat waktu yang kian cepat berlalu
berlari kencang tak ubahnya kuda pacu
Sementara raga kian renta
di rejam usia yang tak sekuat dahulu
seiring tercerabutnya nikmat satu persatu
pendengaran serta penglihatan berkurang
Namun satu hal yang kerap ia syukuri
atas nikmat Sehat nikmat Iman dan Islam
mengalahkan kenikmatan apapun
resapkan ketentraman pada dinding kalbu
Kala jubah hitam terbentang
malam kian larut dan dingin
dalam gigil kerinduan ia acapkali rindukan
tatkala kening tersungkur menghujam Bumi
Seraya lantunan do'a di langitkan
serta di rajutnya permohonan ampunan
sebab Tuhan Maha Baik
Ar Rahman dan Ar Rahim
***
Hera Veronica
Jakarta | 13 Juli 2020 | 00:03