Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bunga di Tepi Jalan

4 Juli 2020   00:35 Diperbarui: 4 Juli 2020   00:36 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source | Pinterest.com

Bunga di tepi jalan

Dahulu aku begitu ranum
elok rupaku tumbuh dengan sempurna
tiada sedikitpun cela
di balik kemolekkan ragawi
sehingga banyaklah kumbang mendekati

Mereka amat memujaku
melambungkanku ke langit ke tujuh
menjejak Nirwana tempat terindah
yang belum pernah sekalipun kupijak
membuatku terhanyut di dalamnya

Membutakan mata hatiku
akan dahsyatnya gelora asmara
mengabaikan rambu-rambu yang ada
menggelincirkanku pada pekatnya
lumpur dosa serta kubangan nista

Seketika mengubah hidupku
tangisan penyesalan tiada guna
sekalipun aku meneteskan air mata darah
tak akan mengembalikan Mahkota
milikku yang paling berharga

Kini kudapati diriku layu
hilang seriku serta kesegaranku
seiring rontok helai kelopakku
aku yang kini tercampakkan
dan teronggok di tepi jalan

Terinjak orang yang lalu lalang
tanpa ada yang peduli
atau mungkin terlalu kotor diri ini
sehingga tak ada yang sudi meraihku
ketempat yang lebih tinggi

***
Hera Veronica
Jakarta | 4 Juli 2020 | 00:20

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun