Gelegar Asa di Bukit Batu
Kala lelah belum lagi reda
dan sisa-sisa penat
masih mendekam di raga
bermegah di tubuh yang di gerus usia
Tulang belulang serasa
lepas dari engselnya
tubuh yang remuk redam
di paksa untuk bekerja
Menggulung seluruh penat
memerah keringat
sebab Harga Diri Lelaki
diletakkan dengan Bekerja
Dengan kedua lengannya
dengan fikirnya
dengan tanggung jawabnya
dengan tak memelihara gengsinya
Gelegar asa di Bukit Batu
memahat tekad hidup harus terus laju
melarung berkarung rasa malas
melipat rapi rindu dalam jelujur waktu
Wahai Lelaki  Tangguhku
berpijaklah di atas bongkahan batu
rentangkan kedua lenganmu
teriakan sebuah nama melecut semangatmu
Meniupkankan ruh bagi jiwamu
yang laksana Kuda Sembrani
dengan tatapan tajam
setajam sebilah mata pedang
***
Hera Veronica
Jakarta | 30 Juni 2020 | 00:30