Segala puji membuatnya melambung tinggi
dahaga seakan tak pernah terpuaskan
ia berenang-renang di telaga pujian
yang kerapkali membuatnya mabuk
Sanjungan demi sanjungan
telah terbiasa ia reguk
dari cawan berisi anggur kenikmatan duniawi
yang membuatnya terlena
Berjuta aroma pujian menebar
menyebar keseluruh penjuru ruang
melekat menjadi pakaian penghias diri
menjadi mahkota tersemat di kepala
Kian membuatnya tinggi hati
enggan lagi menjejak Bumi
kian membuatnya besar kepala
enggan melihat ke bawah
Ia terus Mabuk dan Mabuk
dalam genangan telaga pujian
namun Ia lupa akan congkak
yang kan menurunkannya dari singgasana kelak!
***
Hera Veronica
Jakarta | 12 Mei 2020 | 20:60