Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Demi Masa

28 April 2020   06:16 Diperbarui: 28 April 2020   06:46 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukankah hidup itu hanyalah sebuah perjalanan? dan manusia Sang Penyintas, yang melewati masa demi masa guna mencapai titik Destinasi.

Semua akan berpulang pada saatnya! seperti helai daun yang luruh ke tanah. Bukan serta merta terhempas angin maka ia jatuh berguguran, melainkan karena sudah masanya.

Semua akan menemui takdirnya, dan masa itu pasti datang. Ia tidak mundur barang setapak, tak dapat pula lari bersembunyi. Sebab tak ada lagi tempat untuk bersembunyi.

Terkadang manusia lupa hakikat hidup, mencari bekal kampung akhirat. Namun dunia memperdaya membuat silau mata, seperti Iblis beserta Bala Tentaranya.

Menjalin jerat menuntun pada sesaat, membuat sebagian anak cucu adam terjerembab, dalam kubangan pekatnya lumpur dosa yang menista diri.

Demi masa sesungguhnya manusia, menjadi orang yang merugi. Tatkala sibuk mengejar duniawi hingga nafas tercekat di tenggorokan. dan lupa kubur yang kelak akan digali.

Written By Hera Veronica
Jakarta, April 28,2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun