Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Emak, Aku Lapar

23 April 2020   23:00 Diperbarui: 23 April 2020   23:11 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : islamic.com

.

Suaranya nyaris tercekat di tenggorokan
matanya berkaca-kaca
sekuat tenaga ia tahan tangisnya
seraya memegangi perutnya
yang sedari tadi keroncongan
bergetar menahan lapar yang amat sangat

Namun akhirnya
tangisnya pecah juga
sambil terisak bocah kecil itu
terus memegangi perutnya
menahan perih yang serasa
menusuk lambungnya

Wanita paruh baya itu
bathinnya menjerit
dan teriris pedih
dengan tergesa iapun pergi
kekebun milik tetangganya
menyelinap dan mengendap
belum lagi sempat Ia
mengambil singkong itu
Ia sudah di teriaki maling
oleh si empunya kebun

"Malinggggggg........!"

Iapun ambil langkah seribu
selamat dari kejaran warga
seraya pulang kerumah
dengan nafas memburu
di bukanya pintu kayu
terdengar deritnya
Ia hampiri anaknya
yang tengah tertidur meringkuk
di dipan kayu
dengan bibir kering
serta wajah pucat pasi

Maafkan Emak...Nak!
sambil matanya berlinangan air mata
deras mengalir

Written By Hera Veronica
Jakarta, April 23,2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun