Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jeruji Besi dan Matinya Keadilan Untukku

12 April 2020   07:13 Diperbarui: 12 April 2020   07:16 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Jawapos.com

Di ruang yang pengap
di balik jeruji besi
di mana semua pintu terkunci
raga tersandera
kebebasan hanya ilusi

Namun ada satu
yang tak terbatasi dan tak terpasung
pemikiranku....imajiku... liar tak terkendali
ia bebas berkelana
menembus batas

Ruang dan waktu
menerobos tembok
yang menjadi sekat
mendobrak pintu-pintu
yang terkunci rapat

Imajiku terbang tinggi
menembus awan
lintasi lautan
ketempat-tempat yang tak terjamah
ia terus mengembara

Tanpa kenal lelah
meski raga terkungkung
di tempat kotor dan berdebu
yang di huni kecoak dan cecak
serta nyamuk-nyamuk penghisap darah

Namun penaku
akan terus lantang berbicara
suarakan ketidak adilan
wahai penguasa sekalipun kau
jebloskan aku ke dalam terali besi

Kau buat aku mendekam
bertahun-tahun lamanya
walaupun kau rampas kebebasan ragaku
hingga aku sekarat di dalamnya
dan menjadi tulang belulang yg terserak

Walau kau bungkam mulutku
hingga tak mampu lagi berkata-kata
tentang kebobrokan yang ada
tentang busuk yang baunya merabak
tentang congkak yang engkau pelihara

Walau aku terkubur di tempat pengap ini
namun sejatinya buah pemikiranku...
akan tetap hidup dan menggema
tembok dan jeruji besi ini
saksi bisu matinya keadilan untukku

Written By Hera Veronica
Jakarta, April 12,2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun