Dahulu aku pernah bermimpi
satu atap denganmu
saling menggenggam setia
meretas percaya
memupuk cinta
membangun mahligai indah
di atas jalinan rasa yang kita miliki
membina keluarga kecil yang bahagia
mimpi sederhanaku saat itu
menginginkanmu menjadi Imamku
dan menjadi ayah dari putra-putriku kelak
yang terlahir dari rahimku
namun rupanya Allah mempunyai rencana lain
dan memutar balikan semua
Allah sebaik-baiknya pembuat rencana
dan aku meyakini itu
aku dan kau telah memiliki kehidupan
yang berbeda
kau dengan keluarga kecilmu
dan aku masih menikmati kesendrianku
menyulam mimpi-mimpi sederhanaku
namun jangan salah mengartikan tentang kesendirianku
bukan karena aku masih mendamba sosokmu di kehidupanku
hanya saja aku belum menemukan
tambatan hati yang baru
tempat dimana aku bisa melabuhkan hatiku
dan menyandarkan seluruh hidupku
di masa yang akan datang
seseorang yang aku yakini
dapat menggengam setiaku
dan bisa memberiku rasa nyaman
ketika bersamanya
dan dialah kelak menjadi pelabuhan terakhirku hinggga sisa usiaku
aku tidak memiliki kriteria tertentu
untuk sosok laki-laki yang kelak
menjadi pendampingku
hanya saja aku menyukai sosok
laki-laki bersahaja
dan memiliki prinsip hidup yang tegas
yang kelak aku menaruh rasa hormat padanya
yang memiliki tanggung jawab penuh
bisa menjadi figur seorang suami dan ayah yang baik
dan juga pekerja keras sama sepertiku
tidak mudah bagiku menaruh rasa suka pada seorang pria
serupawan apapun parasnya
karena yang rupawan belum tentu baik kepribadiannya
yang biasa-biasa saja namun
bila berada di dekatnya terasa menyejukan
saat ini aku tengah menunggu saatnya jatuh cinta
ya aku sudah lupa seperti apa rasanya jatuh cinta
akan terasa aneh sepertinya
sebab sudah terlalu lama
aku tidak pernah merasa getar-getar itu di dada
ada saatnya aku jatuh cinta
mungkin esok atau lusa
dengan seseorang yang mungkin datang dari masa depanku
ataupun dengan seseorang yang mungkin tidak pernah aku kenali sebelumnya
ataukah dengan seorang sahabat karibku sendri
entahlah... cinta adalah mistery
sama seperti halnya kehidupan ini
dan lagi pula aku tak ingin tergesa-gesa
mengakhiri kesendirianku
masih ada orang-orang yang ingin
aku bahagiakan yaitu kedua orangtuaku
Jakarta,
March 01, 2020
Hera Veronica
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI