Mohon tunggu...
Heraklitus Efridus
Heraklitus Efridus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo everyone..! Saya adalah seorang yang sangat misterius, sok cool, walaupun sebenarnya memang cool hahaha.. Saya sangat terbuka untuk berteman dengan siapapun, tidak pernah membatasi diri saya untuk bergaul dengan siapa pun, kecuali mungkin orang yang membatasi diri untuk bergaul dengan saya. But it's okay. saya memiliki hobi, dan hobi saya adalah meng-PHP-in cewek. Oh no..! hobi saya adalah membaca, menulis dan mendengar. Terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bersama Eunoia

30 Oktober 2024   11:50 Diperbarui: 30 Oktober 2024   11:55 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kehidupan kita bersifat kausal dalam skema sebab-akibat. Apa yang kita cari itulah yang kita dapat.


Suatu hari dalam kesibukan masa-masa perkuliahan, saya dikunjungi oleh seorang sahabat. Setelah bercerita panjang, kami kemudian sepakat untuk merayakan pertemuan itu dengan berkunjung ke sebuah Cafe kecil bernama PASKETA. PASKETA merupakan sebuah nama cafe yang menurut saya sangat unik. 

Saya tidak sempat mencari tahu tentang arti nama itu, tetapi saya yakin, itu berasal dari dua suku kata bahasa Manggarai, yaitu 'pas' dan 'keta'.

 Nama PASKETA, bagi saya mau menunjukkan rasa yang begitu mantap dan tetap. Ini tentunya dengan harapan bahwa setiap orang yang berkunjung ke tempat ini merasakan atau menikmati rasa kopi sesuai dengan selera masing-masing. Berawal dari perjumpaan kami, berlanjut ke rasa kopi, layaklah kemudian kami mengatakan bahwa situasi dan keadaan hari itu PASKETA (dibaca:Tepat atau sesuai). 

Dengan rasa kopi yang sedikit pahit, kami kemudian diajak untuk mengingat kembali kisah manis yang pernah kami lalui dahulu kala. Kita memang tidak dapat kembali ke masa lalu, tetapi setiap keadaan, rasa dan suasana mengingatkan kita tentang apa yang pernah terjadi. 

Sehingga amatlah sombong jika orang kemudian mengatakan bahwa dia telah melupakan masa lalunya dengan penuh. 

Namun demikian hidup kita akan terus mengalir layaknya air, seperti dalam konsep 'panta rhei' dari Herakleitos tentang perubahan yang abadi, bahwa segala sesuatu akan berubah dan yang tidak akan berubah itu adalah perubahan itu sendiri.  Kita akan terus berjalan ke depan, adapun hidup itu sangat mudah untuk dipahami ke belakang, kata Soren Kierkegaard, tetapi tetap harus dijalani ke depan.


Dari perjalanan itulah kemudian kita menemukan apa yang kita cari dan dibutakan terhadap apa yang tidak kita cari. Dan dari kebutaan itu kita diajak untuk rendah hati terhadap sesama.

#Best_Regard
Heraklitus Efridus______________

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun