Mohon tunggu...
Heraklitus Efridus
Heraklitus Efridus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo everyone..! Saya adalah seorang yang sangat misterius, sok cool, walaupun sebenarnya memang cool hahaha.. Saya sangat terbuka untuk berteman dengan siapapun, tidak pernah membatasi diri saya untuk bergaul dengan siapa pun, kecuali mungkin orang yang membatasi diri untuk bergaul dengan saya. But it's okay. saya memiliki hobi, dan hobi saya adalah meng-PHP-in cewek. Oh no..! hobi saya adalah membaca, menulis dan mendengar. Terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untuk Ibu

24 Desember 2023   14:49 Diperbarui: 24 Desember 2023   15:24 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

                          Untuk Ibu

        (Maria Krisdayanti Bahagia) 

Aku rindu berjalan pada jalan yang biasa aku lewati setiap lonceng natal mulai mengema di setiap sudut tempat ini. Mereka mulai melalu-lalang bergembira menyambut emanuel. Namun aku, hanya terdiam di sudut kecil sambil melirik rumah berkeramik merah pucat. Ada rindu yg terbesit. Tentang sosok yg selalu menggegam tangan dikala rintik hujan Natal datang. Dia yang selalu memanggilku untuk menyambut Emanuel. 

Tetapi kali ini semua berbeda. Rasanya ragaku rengang dan nyaliku ciut. Semua tak sama lagi Bu. Semua terasa riuh namun sepi. Aku hanya ingin mengengam dan merangkul ibu. Aku ikhlas walaupun aku rindu. Bu Bolehkah aku bertemu dalam malam berbalut bintang. Dalam sepi tertata sunyi? Bolehkah aku meminta walau semua sulit untuk aku percaya? Semua terasa hambar Bu, bahuku tak sekuat tawaku yg membisu dan mata untuk percaya kebohongan.

Riuh kembang api menyala membakar lagit malam ini, namun naasnya yg terbakar  malah hatiku. Bu aku rindu ibu. Pundak ini butuh rangkulan. Maaf aku tak terbiasa untuk bisa seperti ini.

"Rindu dikala sunyi tentang natal bersamamu yg telah terbaring kaku. Ibu aku rindu.."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun