Mohon tunggu...
Herianto S.Pailang
Herianto S.Pailang Mohon Tunggu... -

Penulis anak pertama dari dua orang bersaudara. Saat ini telah menyelesaikan study di STT Jaffray Makassar, pada tanggal 17 September 2011.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Arti Natal sesungguhnya

16 Desember 2011   08:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:11 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awal bulan desember, setiap tahun kita melihat di toko-toko dan mall dihiasi oleh pohon-pohon natal mulai dari yang kecil, sedang, hingga ukuran raksasa. Bukan hanya itu kita pun sering melihat ada juga di pasang ornamen-ornamen suasana natal. Seperti : Santa claus, lampu hias, kereta kuda, bingkisan. Bahkan jika kita melihat di gereja pun juga ada suasana natal seperti itu dan warta jemaat/buletin gereja di penuhi dengan informasi mengenai natal mulai dari anak-anak hingga natal kerukunan.

Di lain pihak toko-toko dan mall mulai "cuci gudang" dengan memberikan diskon sampai 80%, bahkan ada yang gratis. Syarat dan ketentuan berlaku, dimana pada saat membeli baju sebanyak-banyaknya dan membeli barang-barang diatas 200.000 rupiah pembeli akan mendapatkan 1 kupon undian dimana dan akan diundi langsung, apakah mendapatkan cuma-cuma atau ada hadiah yang di berikan pembeli di toko tersebut.

Penulis pun kadang-kadang brpikir, apa yang membuat pembeli mau membeli pakaian yang ada di mall dan menghamburkan uang mereka??

Lalu bagaimanakah orang Kristen??? Apakah kita akan sama dengan orang yang mengaku dirinya kristen???? Seharusnya kita tidak boleh sama dengan mereka (yang mengaku dirinya kristen). Oleh karena itu penulis ingin agar orang Kristen tidak melakukan hal itu, melainkan merayakan natal apa adanya. Karena natal adalah hari yang sangat bersejarah dan dgn natal pula Allah datang ke dunia ini untuk menebus dosa-dosa manusia (Yoh 3:16).

Natal bukan hanya pesta yang besar dan terjadwal di program Gereja, melainkan Arti natal yang sesungguhnya ialah menceritakan kabar baik kepada sesama kita dan ada bersyukur kepada Allah karena mau mengasiki kita yang berdosa ini

Memang tidak ada yang salah dengan semuanya itu, akan tetapi lebih baik apabila natal itu kita lakukan 1 tahun lamanya (12 bulan). Penulis berharap kiranya dengan tulisan ini dapat membuka mata kita dengan kebenaran firman Tuhan.

Akhir kata penulis ingin mengatakan:

Selamat hari natal 25 Desember 2011 & Selamat menyongsong tahun baru 2011. Tuhan senantiasa akan memelihara hati dan pikiran, sampai Marantha, amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun