Mohon tunggu...
Khaeratunnisa Amjadah
Khaeratunnisa Amjadah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa BKP Magang Psikologi UNM Melaksanakan Analisis Beban Kerja menggunakan Metode NASA-TLX dan RSME di PT Bosowa Berlian Motor

29 Juni 2024   20:00 Diperbarui: 3 Juli 2024   13:49 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa magang BKP Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar melakukan analisis beban kerja secara mental pada jabatan Service Advisor di PT Bosowa Berlian Motor. PT Bosowa Berlian Motor merupakan dealer resmi kendaraan Mitsubishi terbesar di Indonesia Timur yang terus berkembang dengan pesat. Analisis beban kerja adalah pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh karyawan terkait dengan tenggat waktu pengerjaan dan upaya yang dilakukan dalam menghadapi permasalahan di lingkungan kerja.

Perwakilan mahasiswa BKP magang Andi Khaeratunnisa Amjadah mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan bertujuan mengukur beban kerja mental karyawan pada posisi Service Advisor di beberapa cabang PT Bosowa Berlian Motor.

“Pelaksanaan program ini dilakukan karena melanjutkan kegiatan yang dilakukan oleh peserta magang semester sebelumnya, yaitu analisis beban kerja menggunakan metode FTE. Kami melaksanakan analisis beban kerja secara online ini di beberapa cabang PT Bosowa Berlian Motor dan kebaharuan yang kami lakukan adalah analisis beban kerja mental dengan metode NASA-TLX dan RSME pada posisi Service Advisor” Ujarnya.

Putri Ratuliana yang juga merupakan salah satu anggota BKP magang menyebutkan bahwa  kegiatan analisis beban kerja yang dilakukan di PT Bosowa Berlian Motor diikuti oleh 8 pegawai pada jabatan Service Advisor di berbagai cabang.

“Pelaksanaan analisis beban kerja ini dilakukan kepada pegawai dengan jabatan Service Advisor  yang berjumlah 8 orang di  empat cabang Bosowa Berlian, yaitu Ambon, Jayapura, Kupang, dan Sorong. Proses ini diawali dengan mempelajari analisis beban kerja dan  jenis-jenis metode dalam analisis beban kerja, kemudian menentukan metode analisis beban kerja yang akan digunakan, lanjut menentukan jabatan yang akan dianalisis. Selanjutnya membuat analisis beban kerja dengan metode NASA-TLX dan RSME. Setelah itu form disebarkan kepada karyawan Service Advisor di cabang Ambon, Jayapura, Kupang, dan Sorong. Terakhir, melakukan analisis data berdasarkan hasil form yang telah diisi oleh karyawan Service Advisor” lanjut Putri.

Anggota lainnya Putri Aliah Syarif mengungkapkan output dari analisis beban kerja yang telah dilakukan kepada 8 pegawai Service Advisor PT Bosowa Berlian Motor.

“Berdasarkan perhitungan metode NASA-TLX terdapat 6 karyawan Service Advisor di PT Bosowa Berlian Motor yang memiliki beban kerja mental dengan kategori ‘Tinggi’ Sekali dan 2 karyawan yang memiliki beban kerja dengan kategori ‘Tinggi’. Berdasarkan hasil NASA-TLX diperoleh total skor akhir keseluruhan karyawan Service Advisor sebesar 566 dengan rata-rata 70,75 yaitu dalam kategori ‘Tinggi’. Sedangkan berdasarkan perhitungan metode RSME terdapat 3 karyawan yang memiliki beban kerja mental dalam kategori ‘usaha yang dilakukan sangat besar sekali’, 3 karyawan Service Advisor dengan beban kerja mental dalam kategori ‘usaha yang dilakukan besar’, dan 2 karyawan Service Advisor dengan beban kerja mental dalam kategori ‘usaha yang dilakukan cukup besar’. Berdasarkan hasil RSME diperoleh total skor akhir keseluruhan karyawan Service Advisor sebesar 770 dengan rata-rata 96,3 yaitu dalam kategori ‘usaha yang dilakukan besar’.” jelas Aliah.

Wawancara juga dilakukan pada tahap terakhir untuk mengetahui akar permasalahan yang menyebabkan tingginya beban kerja mental pada jabatan Service Advisor PT Bosowa Berlian Motor.

“Berdasarkan hasil analisis data yang menunjukkan tingginya beban kerja mental, kami perlu melakukan wawancara kepada mereka untuk mengetahui akar permasalahan yang menyebabkan tingginya beban kerja mental pada jabatan Service Advisor di PT Bosowa Berlian Motor” lanjut Aliah.

Sebagai penutup usulan perbaikan yang dapat diberikan yaitu pelatihan karyawan, efisiensi jam kerja, manajemen antrian dan kapasitas, identifikasi dan penanganan kerusakan tambahan, dan manajemen inventori dan stok Sparepart.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun