Mohon tunggu...
Hera Rohma Fahila
Hera Rohma Fahila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

sejujurnya mendaftar disini untuk memenuhi tugas ospek fakultas. tapi karena saya juga suka membaca, mungkin bisa lah dibiasakan suka menulis disini juga. kita lihat saja ke depannya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mempertahankan Jati Diri Bangsa di Tengah Gempuran Masuknya Modernisasi dan Digitalisasi

22 Agustus 2024   05:40 Diperbarui: 22 Agustus 2024   06:55 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mempertahankan Jati Diri Bangsa di Tengah Gempuran Masuknya Modernisasi dan Digitalisasi

      Masuknya budaya-budaya dari luar di tengah era digitalisasi ini membuat potensi jati diri Indonesia perlahan memudar. Data membuktikan bahwa diantara banyaknya bahasa induk di negara kepulauan ini, ada satu bahasa induk yang menghilang di setiap harinya. Itu masih kepunahan pada aspek bahasa, belum pada aspek-aspek lain yang secara diam-diam juga ikut menghilang tanpa kita sadari. Oleh karena itu, diperlukan langkah yang cukup signifikan untuk mempertahankan kearifan lokal dan identitas bangsa Indonesia. Mempertahankan kearifan lokal bukan berarti kita menutup diri dari pengaruh luar dan hanya akan dengan keras kepala mempertahankan ketradisionalan kita. Mempertahankan kearifan lokal merupakan kalimat yang memiliki makna bahwa kita tetap mempertahankan identitas kita sebagai bangsa yang majemuk, bangsa yang kaya akan budaya, dan bangsa yang tidak kehilangan jati dirinya atau fomo, hanya karena digempur oleh perubahan zaman dan budaya-budaya asing.

      Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, salah satunya yaitu melalui pendidikan. Pendidikan berbasis budaya namun tetap modern bisa menjadi salah satu solusi. mempertahankan sesuatu memang merupakan suatu hal yang sulit jika dibandingkan dengan mendapatkan sesuatu. Namun saat kita berhasil mempertahankan hal itu, efek jangka panjangnya yang akan kita rasakan di kemudian hari. Mungkin pada awal upaya mempertahankan jati diri bangsa atau kearifan lokal melalui pendidikan, kita tidak akan merasakan perubahan atau efek apapun terkait usaha kita tersebut. Tapi, efek tersebut akan dirasakan secara langsung oleh generasi di bawah kita. Mereka tidak akan kehilangan identitas dan jati diri bangsa mereka karena gejolak perkembangan zaman di era kita. Dengan kita yang mau terus mempertahankannya, mereka akan bisa tetap menyelam dalam dunia modernisasi dan digitalisasi tanpa harus kehilangan jati diri mereka sebagai negara dengan banyak keberagaman dan keunikan yang luar biasa.

referensi

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://jonedu.org/index.php/joe/article/download/5322/4232/&ved=2ahUKEwjp0LazhoeIAxUd-jgGHczsAyEQFnoECCcQAQ&usg=AOvVaw1LmoH81tD0j67X_LItApkT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun