Mohon tunggu...
Hernanda Firda Kusuma
Hernanda Firda Kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Demam Berdarah serta Peran Kesehatan Masyarakat

16 September 2024   17:54 Diperbarui: 16 September 2024   18:06 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Jutaan kasus infeksi demam berdarah sering kita jumpai di kalangan masyarakat setiap tahunnya, penyakit ini masih menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat di Indonesia dan tingkat penyebarannya di Indonesia termasuk yang tertinggi diantara negara-negara Asia Tenggara. Seseorang bisa terjangkit demam berdarah jika digigit oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang telah terinfeksi virus dengue terlebih dahulu. Demam berdarah dapat menyerang semua kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa. Jika tidak ditangani dengan tepat, demam berdarah berisiko mengancam nyawa.

     Setiap orang memiliki perbedaan gejala ketika terserang demam berdarah, biasanya gejala demam berdarah akan muncul mulai 4-10 hari setelah mendapat gigitan nyamuk. Penyakit ini bisa menyebabkan demam tinggi hingga 40 derajat celcius. Selain itu, beberapa gejala lainnya seperti sakit kepala, mual dan muntah, ruam kulit, nyeri otot dan sendi, hilang nafsu makan, dan sebagainya. Dalam beberapa kasus, gejala demam berdarah dapat memburuk dan menyebabkan pembuluh darah menjadi rusak sehingga mengalami penurunan jumlah sel pembentuk gumpalan (trombosit) dalam aliran darah. Dan demam berdarah sendiri memiliki beberapa tahapan atau fase, yakni dimulai dari fase demam, seminggu kemudian demam akan turun dan memasuki fase kritis sehingga memerlukan perawatan intensif, dan yang terakhir fase penyembuhan atau fase pemulihan dimana trombosit akan kembali naik.

     Tidak ada obat khusus yang dapat membunuh virus dengue. Kita hanya perlu fokus untuk mengatasi gejala, menjaga energi, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Dengan demikian diharapkan virus akan terbasmi oleh daya tahan tubuh. Adapun beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menangani demam berdarah yang masih di tahap awal, seperti mencukupi kebutuhan cairan dengan minuman selain air putih (oralit, cairan isotonik), istirahat yang cukup, makan dengan gizi lengkap dan seimbang, menjaga suhu tubuh dibawah 39 derajat celcius dengan menggunakan kompres hangat, minum paracetamol jika demam naik diatas 39 derajat celcius serta jika sakit kepala dan nyeri otot.

     Untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah, peran kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan. Kita bisa berperan sebagai promotor kesehatan yang menggalakkan tema tentang peduli keluarga dengan mencegah datangnya penyakit demam berdarah, hal itu bisa kita lakukan dengan menggelar sosialisasi dan seminar dengan desa binaan atau masyarakat yang dituju. Kita juga bisa melakukan kaderisasi mengenai pemberantasan sarang nyamuk dan 3M Plus minimal seminggu sekali di masyarakat sekitar, juga berperan aktif dalam pelaksanaan pemeriksaan jentik nyamuk secara berkala dengan cara melakukan pemeriksaan tempat penampungan air di rumah penduduk serta lingkungannya.

     Selain itu, kita juga bisa melakukan program abatisasi yaitu pemberian bubuk abate karena dinilai efektif untuk membunuh nyamuk dan hama serangga. Melakukan program fogging secara berkala juga bisa kita lakukan agar dapat mengurangi dan memberantas penyakit demam berdarah. Kita juga harus selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan tokoh masyarakat tentang perkembangan penyakit demam berdarah dengan melakukan pelaporan jikalau ada yang terinfeksi sehingga kita bisa lebih cekatan dalam menangani kasus tersebut. 

KATA KUNCI: Berdarah, Demam, Kesehatan, Masyarakat, Pencegahan

DAFTAR PUSTAKA

Fadli, Rizal. 2020. Apa itu Demam Berdarah? Gejala, Penyebab, dan Pengobatan. https://www.halodoc.com/kesehatan/demam-berdarah?srsltid=AfmBOop7fTznVO2_iYX-px4LvgrEdYWl8BbQo_Nn0rFtrkBLYxmCJrnA [online]. (diakses tanggal 13 September 2024).

Savitri, Tania. 2024. Demam Berdarah Dengue: Gejala, Penyebab, Pengobatan. https://hellosehat.com/infeksi/demam-berdarah/demam-berdarah-dengue-dbd/ [online]. (diakses tanggal 13 September 2024).

Nareza, Meva. 2024. Demam Berdarah -- Gejala, Penyebab, dan Pengobatan. https://www.alodokter.com/demam-berdarah [online]. (diakses tanggal 13 September 2024).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun