Mohon tunggu...
Hernanda Firda Kusuma
Hernanda Firda Kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perkembangan Kesehatan Masyarakat di Indonesia

16 September 2024   16:29 Diperbarui: 16 September 2024   18:05 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menurut Winslow (1920), kesehatan masyarakat bisa diartikan sebagai ilmu dan seni untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Kesehatan Masyarakat sangat mempengaruhi dampak kualitas hidup manusia, untuk itu ilmu kesehatan masyarakat sudah ada sebelum kemerdekaan Indonesia atau pada zaman penjajahan Belanda, lebih tepatnya pada abad 16 yang pada saat itu dilakukan pemberantasan malaria, cacar, dan kolera oleh pemerintah Belanda. Setelah itu pada tahun 1807, pemerintahan Belanda yang pada saat itu dipimpin oleh Gubernur Jenderal Daendels menerapkan kebijakan seperti melakukan pelatihan untuk dukun bayi agar menekan angka kematian bayi pada saat persalinan, akan tetapi pelatihan ini tidak berlangsung lama dikarenakan kurangnya tenaga pelatih.

Tahun 1888, pemerintah Belanda mendirikan pusat laboratorium kedokteran yang berperan penting dalam pengembangan kesehatan masyarakat di Indonesia. Dengan adanya laboratorium ini dapat menunjang pemberantasan penyakit seperti malaria, lepra, cacar, dan sanitasi. Di tahun 1922 terjadi wabah pes dan lepra kemudian tahun 1925, seorang petugas kesehatan pemerintahan Belanda yang bernama Hydrich melakukan pengembangan daerah percontohan dengan melakukan pendidikan tentang penyuluhan kesehatan di Purwokerto dan Banyumas dikarenakan tingginya angka kematian dan kesakitan. Usaha Hydrich ini dianggap sebagai awal dari kesehatan masyarakat di Indonesia.

Adapun tahun 1927, STOVIA (sekolah kedokteran untuk pribumi) berubah menjadi FK UI pada tahun 1947, sekolah dokter tersebut mempunyai andil besar dalam menghasilkan tenaga kesehatan guna menunjang kesehatan masyarakat di Indonesia. Selanjutnya tahun 1930, dilakukan pendaftaran dukun bayi sebagai penolong dan perawat persalinan. Tahun 1935 dilakukan program pemberantasan pes dengan penyemprotan DDT dan vaksinassi massal serta berakhirnya perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia pada periode sebelum kemerdekaan.

Perjuangan dalam pengembangan kesehatan masyarakat di Indonesia masih terus berlanjut setelah adanya kemerdekaan, yakni pada tahun 1951 sebagai awal diperkenalkannya konsep Bandung (Bandung plan) oleh Dr. Y. Leimena dan dr. Patah (Patah -- Leimena) yang memiliki inti bahwa dalam aspek pelayanan kesehatan masyarakat, aspek kuratif dan preventif tidak dapat dipisahkan. Gagasan ini kemudian dirumuskan menjadi konsep pengembangan sistem pelayanan sehat dengan membentuk unit organisasi fungsional dari Dinas Kesehatan Kabupaten di tiap kecamatan yang mulai dikembangkan antara tahun 1969 -- 1970 dan kemudian disebut Puskesmas.

Selanjutnya pada tahun 1952, akhirnya direalisasikan pelatihan intensif dukun bayi. Pada tahun 1956, Dr. Y. Sulianti membentuk Proyek Bekasi di Lemah Abang sebagai contoh pelayanan, pelatihan, serta pengelolaan program kesehatan masyarakat di pedesaan. Selanjutnya pada tahun 1967, para tenaga ahli kesehatan masyarakat di Indonesia mengadakan seminar pertama STOVIA yang membahas program kesehatan masyarakat terpadu. Kesimpulan seminar ini adalah disepakatinya sistem Puskesmas yang terdiri dari Puskesmas tipe A, tipe B, dan C.

Tahun 1969, sistem Puskesmas disepakati dua saja, yaitu tipe A (dikepalai dokter) dan tipe B (dikelola paramedis). Tahun 1979 tidak dibedakan lagi antar puskesmas tipe A dan tipe B. Tahun 1984, dikembangkan program KIA, KB, gizi, penanggulangan diare, dan imunisasi. Awal tahun 1990 Puskesmas menjadi kesatuan organisasi fungsional yang memberikan pelayanan penuh kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

Demikianlah proses pengembangan ilmu kesehatan masyarakat dari sebelum kemerdekaan hingga sekarang. Kita patut bersyukur karena memiliki pusat layanan terpadu dimana kita bisa mengakses fasilitas tersebut dengan mudah serta mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa dipungut biaya. Dilihat dari perjalanan perkembangan ilmu kesehatan masyarakat di Indonesia ini saya turut bangga karena bisa menjadi salah satu dari mereka yang mau mengabdi kepada masyarakat.

KATA KUNCI: Indonesia, Kesehatan, Masyarakat, Pengembangan

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Fitria. 2021. Sejarah Kesehatan Masyarakat. https://www.academia.edu/99870842/Sejarah_kesehatan_masyarakat [online]. (diakses tanggal 3 September 2024).

Aria, B., Varwati, L. 2021. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Pengertian, Sejarah dan Perkembangan, Hingga Ruang Lingkupnya. https://www.suara.com/health/2021/08/06/141500/ilmu-kesehatan-masyarakat-pengertian-sejarah-dan-perkembangan-hingga-ruang-lingkupnya [online]. (diakses tanggal 3 September 2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun