Hal ini bermula ketika kedua belah tim bertemu, didukung dengan antusias yang tinggi para suporter serta gratisnya tiket yang membuat pendukung membludak di Estadio Monumental menyebabkan puluhan ribu pengunjung berdesakan, tertindih, tercekik, hingga kekurangan oksigen.Â
Tak sampai disitu, tertanggal 12 Juni 2011 untuk pertama kalinya sejak 1901 River Plate yang merupakan tim besar dengan sederet prestasi terdegradasi. Selayaknya bom, kerusuhan pertama berpusat di Estadio Monumental sebelah utara Buenos Aires hingga merebak ke seluruh Distrik Nunez, deru tangis menyebar ke seluruh penjuru.Â
Asap mengepul dimana mana akibat pembakaran dan penjarahan toko oleh suporter yang marah. Sirine polisi dan ambulan saling bergantian mencekik telinga menggambarkan situasi saat itu. Sekitar 2200 polisi anti huru hara dikerahkan untuk meredam amukan suporter, hingga Menteri Pertahanan menyatakan Buenos Aires dalam kondisi darurat.Â
Berbanding terbalik dengan Distrik Nunez, masyarakat La Boca malah konvoi dan berpesta di jalanan, alih alih merayakan juara, fans Boca Juniors merayakan bahwa rival mereka River Plate telah 'mati'. Banner dengan tulisan "RIP 25 MAY - 26 JUNE", serta replika peti mati dan boneka berpakaian jersey River Plate sebagai simbol bahwa mereka sudah mati.Â
Kerusuhan ini menyebabkan salah seorang supporter tewas dan 55 luka luka, serta 35 polisi luka berat yang harus dilarikan di rumah sakit.
Kenapa Intensitas Pertandingan Sangat Tinggi
Kesenjangan sosial menjadi titik konflik yang bertahan lebih dari satu abad. Distrik Nunez adalah tempat mewah, dan glamor, berkumpulnya para orang kaya, dan bisa disebut River Plate adalah tim orang kaya. Berbeda dengan Distrik La Boca yang dipenuhi oleh para kaum buruh, dan imigran, karena Distrik La Boca terletak di pelabuhan.Â
Keamanan setempat bekerja ekstra ketika kedua tim ini bertemu, setidaknya ada 10 dari suporter dan anggota kepolisian yang dilarikan ke rumah sakit setelah derby terjadi.Â
Konflik yang membara, regenerasi dari kebencian terus mengalir dalam darah keturunan mereka, kebencian di kalangan kedua fans akan tumbuh subur seiring bergantinya waktu dan bergantinya generasi. Rivalitas yang mengerikan dari Amerika Latin, menjadi kepingan puzzle yang menarik dari dunia sepakbola.Â