Covid-19 berhasil melumpuhkan seluruh hal di sektor sepakbola, dari Liverpool yang fifty fifty menjadi juara liga, banyak klub menjadi krisis finansial, harga pemain yang anjlok, hingga Manchester United yang sedang di atas angin mencoba memperpanjang tren positif jatuh karena virus yang satu ini.
'Raja Inggris' sebutan bagi Manchester United, tetapi banyak juga yang meragukan sebutan tersebut karena Rivalnya yaitu Liverpool dan tetangga sekota Manchester City lagi menorehkan tahun-tahun terbaiknya.Â
Juga di 7 tahun terakhir Manchester United nihil di kancah tertinggi Liga Primer, prestasi terbaik yaitu menjadi runner-up di musim 2017-2018.
Setelah gonta-ganti nahkoda, dari suksesor Sir Alex Ferguson yaitu David Moyes hingga yang dipecat terakhir yaitu Jose Mourinho, padahal sih Jose Mourinho tidak jelek-jelek amat, 3 musim 1 trofi Europa, 1 Carabao Cup, 1 Community Shield, dan semua itu diperoleh di musim pertamanya melatih, bagus bukan?Â
Lalu di musim berikutnya menjadi runner-up di dua kompetisi, yaitu Liga Primer dan Piala FA. Namun di musim berikutnya curva menurun dialami oleh MU di bawah nahkoda The Special One, yang berujung pemecatan atas dirinya. Mungkin taktik Jose tidak sejalan dengan filosofi menyerang MU, ya, Jose sering menggunakan taktik bertahan untuk menang. Tapi semua itu hanya petinggi klub yang tahu.
Kini Manchester United dilatih oleh pahlawan ketika di Camp Nou 1999, dimana malam tersebut kisah magis Manchester United mencetak 2 gol dalam 3 menit tambahan waktu, sekaligus membuat Setan Merah berhasil meraih The Treble, ya benar, si Baby Face Assasin Ole Gunnar Solskjaer.Â
Suksesor Mourinho mengawali menahkodai Manchester United dalam setengah musim sebelum akhirnya di permanenkan. Pria Skotlandia tersebut mengawali start kepelatihannya dengan bagus. Dia menorehkan 8 kemenangan, menjadi salah satu pelatih Manchester United dengan start terbaik.Â
Momen terbaik Solskjaer adalah ketika membalikan keadaan saat melawan PSG yang membuat Manchester United lolos ke perempat final. Namun, performa anak asuh Solskjaer menurun saat dia diberi kontrak menjadi pelatih permanen, kalah, imbang menjadi makanan disetiap minggu. Hingga akhirnya Solskjaer hanya lolos di peringkat 6.
Musim ini, pelatih berumur47 tahun tersebut juga masih tersendat di Liga Inggris, mereka per libur karena Covid-19 ini di peringkat 5, terpaut 3 poin dari Chelsea. Tetapi, Manchester United mendulang 10 laga terakhir tak terkalahkan. Hal ini juga dipengaruhi oleh pembelian Setan Merah terhadap gelandang Portugal Bruno Fernandes. Terbukti, dalam 9 laga terakhirnya dia membukukan 3 gol dan 4 asstis.Â
Sejak datangnya Bruno Fernandes, Setan Merah nustru tambah produktif dari sebelumnya. Hal ini juga tidak llupa akan kontribusi pemain pinjaman dari Sanghai Senhua yaitu Odion Ighalo.Â