Mohon tunggu...
Heppy Dwi K
Heppy Dwi K Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN MALANG

hi, welcome to my blog!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Insecurities: Permasalahan Bagi Anak Remaja dan Cara Mengatasinya

11 Desember 2022   11:03 Diperbarui: 11 Desember 2022   12:21 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbeda dengan Greenberg, menurut American Psychology Association (APA) mengartikan insecurity sebagai perasaan tidak cukup baik, kurangnya rasa percaya diri, dan ketidakmampuan untuk menghadapi suatu masalah, diiringi perasaan tidak yakin dan cemas akan tujuan-tujuan; kemampuan; dan relasi yang bersangkutan dengan orang lain.

Dari dua penjelasan tentang insecure tersebut tahukan sebahaya apa jika tidak segera diatasi. Yups tepat sekali, insecure yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti depresi, paranoid, gangguan makan dan gangguan kepribadian borderline.

Kita semua tahu bahwa ketika memasuki masa usia remaja ini keinginan kita untuk selalu sempurna sangat tinggi, mencoba terlalu keras hingga lupa istirahat dan berakhir dengan merasa tidak berharga ketika semua yang terjadi tak sesuai ekspektasi. Insecure adalah hal yang wajar apalagi diusia kita yang masih remaja, tapi jangan berlarut-larut hingga melupakan sesuatu hal yang memang seharusnya dilakukan.

Cara menangani agar tidak insecure adalah kita harus yakin pada diri sendiri bahwa kita bisa melakukan apa yang kita bisa. Kita juga harus selalu berikir positif karena hal ini merupakan kunci untuk menangani perasaan cemas, takut secara berlebihan (insecure). 

Kemudian, jika kita insecure terhadap kecantikan orang lain atau body orang lain kita harus tekankan pada diri kita bahwa 'semua orang cantik dimata orang yang tepat dan diwaktu yang tepat'. Karena, cantiknya seseorang memang 'ada masanya', namun dapat ditekankan bahwa semua wanita itu pada dasarnya memang cantik, tidak hanya cantik kuarnya saja melainkan dalam (hati) nya juga. 

Dan yang terakhir, stop membandingkan diri sendiri dengan orang lain karena hal yang satu ini hanya membuat kita lelah dan capek sendiri. jangan terus mebandingkan diri sendiri. Karena jika terus membandingkan diri sendiri atau tiadk percaya terhadap diri sendiri maka nantinya kita akan capek sendiri dan tidak ada habisnya sehingga akna membuat kita tidak berkembang dan stuck disitu-situ saja. 

Atau dengan kata lainnya kita tidak bisa berproses dan berprogress, maka jangan sampai kedua hal ini terjadi dalam kehidupan kita hanya gara-gara insecure, baik insecure fisik maupun capaian orang lain. Karena baik kecantikan maupun capaian itu memang sudah ada waktunya masing-masing, yang selalu dilakukan sekrang adalah melakukan yang terbaik dan yang kita bisa, jadi semangat teman teman!

Referensi:

Suryana, E., Wulandari, S., Sagita, E., & Harto, K. (2022). Perkembangan Masa Remaja Akhir (Tugas,      Fisik, Intelektual, Emosi, Sosial dan Agama) dan Implikasinya pada Pendidikan. JIIP-Jurnal           Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(6), 1956-1963.

Saputro, K. Z. (2018). Memahami ciri dan tugas perkembangan masa remaja. Aplikasia: Jurnal Aplikasi     Ilmu-ilmu Agama, 17(1), 25-32.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun