source: Kompas-Klasika (kompas.id)
Masa remaja merupakan masa pergantian dari masa kanak-kanak menuju ke arah yang dewasa yang mana terjadinya perbedaan dalam perkembangan masa satu ke masa selanjutnya.Â
Hal ini memerplihatkan bahwa terjadinya perubahan seseorang yang meninggalkan hal-hal yang terdahulu dan menyambut hal-hal yang akan terjadi selanjutnya.Â
Jika seorang anak memasuki masa remaja, maka sang anak tentu harus meninggalkan sifat kekanak-kanakannya dan merubah baik dari sikap maupun perilaku sebagai pengganti dari perilaku yang ditinggalkan (Ahmad, 2003).Â
Perubahan yang dimaksud yakni ditandai dengan perubahan fisik yang dialami oleh sang anak sehingga tumbuh menjadi lebih dewasa. Untuk menjadi dewasa tentu memasuki masa remaja terlebih dahulu, perkembangan dari remaja akhir merupakan bagian dari mempelajadi dari kehidupan di masa remaja.
Remaja muda merupakan angkatan atau generasi yang akan menjadi harapan semua orang dalam memajukan dan mewujudukan kehidupan yang lebih damai di negara ini.Â
Jika generasi tersebut rusak, maka akan terjadi kemerosotan dalam pembangunan generasi dimasa depan yang lebih baik. Nah, dalam masa remaja inilah merupakan suatu tahapan dimana si anak-anak sibuk mencari jati diri mereka sendiri sehingga nantinya diharapkan akan menjadipenerus generasi muda yang lebih baik baik di negaranya sendiri maupun di lingkungannya.
Tak jarang didengar bahwa dalam masa remaja banyak yang mengatakan 'aku gendut sekali', 'aku jerawatan', 'aku hitam', 'aku iri dengan kecantikannya', dan sebagainya. Kalimat-kalimat 'bahaya' tersebut dinamakan sebagai insecurity.Â
Apa itu insecurity? Insecure adalah rasa cemas ataupun ketakutan terhadap lingkungan sekitar sebagai akibat dari ketidakpuasan terhadap kondisi diri sendiri. Insecurity atau bisa dikatakan sebagai perasaan tidak aman. Ketidaknyamanan ini bisa terjadi saat seseorang merasa malu, bersalah, kekurangan, atau bahkan tidak mampu. Saat merasa tidak aman, seseorang cenderung hidup dalam ketakutan. 2 Akibat yang ditimbulkan adalah seseorang bisa menjadi takut berinteraksi dengan orang lain. Padahal interaksi merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Greenberg dalam tulisannya, sebagai manusia setiap orang pasti akan merasakan perasaan Insecure. Perasaan Insecure dalam takaran sedikit termasuk baik untuk individu, contohnya adalah dapat membantu perkembangan diri seseorang dengan memandang bahwa kita mampu mencapai sesuatu yang jauh lebih tinggi dari apa yang kita bayangkan sebelumnya.Â
Namun tidak sedikit pula individu yang mengalaminya setiap saat sehingga mengganggu kesehariannya. Perasaan Insecure berkepanjangan dapat berdampak buruk bagi kesehatan, mulai dari fisik (seperti kelelahan yang berkepanjangan) bahkan mental (depresi)