Kalau besok "merdeka" milik kita
Jelata & papa sudah bisa bicara
Lalu mandi, berseragam dan ikut upacara
Menghadap hormat penuh bangga
di altar "Merah Putih" Pusaka
Kalau besok "Merdeka" berubah nyata
Kan kusemat Patriot di dada,
Ku kenakan selempang cinta pada bangsa
Karena perut tak lagi lapar dan dahaga
Anak bangsa pun bisa tulis baca
Kalau besok "Merdeka" milik semua
Bolehlah aku beragama dan berpikir beda
Bebas pulalah aku memanggil yang Esa
dalam doa, kebaktian, ibadah, mazmur,sembah, syukur,
sholat bahkan puasa
Tanpa dikecam, apalagi dianiaya
Kalau besok "Merdeka" punya nyawa
dan Merah Putih berkibar penuh nyala
Bolehlah kita senyum dan tertawa
Menabuh gendang di teras-teras rumah kita
karna minyak, beras, dan telur tak lagi elegi siang malam kita
Kalau besok "Merdeka" benar ada
hitam, kuning langsat dan sawo matang pun saling menyapa
Sipitpun kini sodara dan tak lagi dibilang "cina"
Kita berpelukan begitu mesra
Sabang-Merauke Bhinneka Tunggal Ika
Kalau Besok "Merdeka" jadi nafas bangsa
Boleh lah kita bersekolah riang gembira
Hidup sehat penuh bahagia
karna Asing tak lagi menguras air,tanah dan hutan kita
Pemimpin dan rakyat pun duduk bersama...
Kalau besok merdeka milik kita
Sudikah kau berjuang bersama...??
Ataukah Tuan sibuk adanya
Menimbun dan menggali harta dan kuasa
Yang tak tau batas dan akhirnya..
(Puisi ini pernah terbit di SorotDaerah.com, 21 Agustus 2016)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI