Mohon tunggu...
Heppi Zenniari Simarmata
Heppi Zenniari Simarmata Mohon Tunggu... Penulis - A.Md

I am heppi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hidup Tanpa Figur Ayah, Yakin Kamu Sanggup?

16 Juni 2019   23:50 Diperbarui: 17 Juni 2019   01:53 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua orang pastinya menginginkan keluarga yang lengkap dan bahagia. Namun sering kali setiap orang memiliki takdir yang berbeda-beda, ada yang beruntung lalu ada yang kurang beruntung.

Bagian terberat dari kehidupan adalah Kehilangan

Kehilangan sebuah benda mungkin bukan menjadi masalah besar. Namun, bagaimana dengan kehilangan sosok?? Sosok yang tidak dapat tergantikan oleh apapun. Kehilangan sosok ayah di dalam keluarga tentu memberikan ruang kekosongan yang sangat mendalam. Yaa, mungkin tidak semua orang bisa merasakan  kehangatan terhadap sosok Ayah. 

Namun, tidak ada salahnya memahami mereka yang tidak memiliki sosok ayah. Tak sedikit pula anak -anak yang memiliki masalah dengan sosok ayah, kehadirannya justru membuat buruk suasana rumah. Namun, kehilangan tetaplah kehilangan.

Sebuah penelitian menyatakan bahwa ketidakberadaan sosok ayah di dalam keluarga sejak anak masih kecil, akan sangat berpengaruh pada kemampuan sosial dan emosional. Ada kecenderungan untuk berperilaku agresif dan mudah marah.

Karena bagaimana pun, kehilangan figur ayah merupakan pukulan terberat bagi anak. Khususnya untuk anak perempuan, ditinggalkan sosok ayah adalah patah hati terhebat. Dan tidak jarang kita mendengar bahwa cinta pertama perempuan adalah ayah. Ketika anak perempuan ditingalkan oleh ayah nya, maka harapan anak itu bisa saja terhenti, "lost hope, lost dream".

"If I had the chance to choose my dad, you would still be my first choice. You're the greatest father. I love you, Dad. Still love  mimom".

"Mother be a single parent"

Hidup tanpa suami tentu saja bukan kemauan seorang istri. Anak- anaklah yang akan menjadi filler unconditional love untuk tetap melangkah maju dan tetap menjalani kehidupan sebaik mungkin. 

Akan banyak sekali kekaguman yang luar biasa bagi wanita yang sedang berjuang bernegoisasi dengan perihnya kehilangan, dan yang telah bersedia melalui perjalanan kehidupan tanpa separuh jiwanya. Akan tetapi, ketahuilah bahwa saat-saat tersulit akan tergantikan dengan hidup bahagia. Karena sesungguhnya,pemberi cinta terbesar adalah diri sendiri.

" Ketika alam menjadi penghalang , maka rindu akan ku bingkai dalam Doa".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun