Sejak bulan september pemerintah resmi menaikkan harga BBM. Alasan utama dari kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM adalah semakin besarnya beban subsidi dan ketidaktepatan sasaran.Â
Dalam berbagai sektor, sektor pertanianlah yang mempunyai peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat saat ini. Sejak adanya kenaikan harga BBM petani sayur justru menjadi lesu dikarenakan semua biaya produksi yang dibutuhkan ikut-ikutan naik mengikuti naiknya harga BBM.Â
Mulai dari kenaikan biaya benih, biaya pupuk, obat-obatan, racun, biaya operasional transportasi yang mendukung jalannya aktivitas produksi sayur dan juga biaya tak terduga lainnya.Â
Alat transportasi seperti kendaraan roda dua dan roda empat merupakan hal penting dalam kegiatan produksi sayuran. Soalnya, sayuran ini nantinya akan dikirimkan keberbagai daerah sebagai kebutuhan pangan masyarakat daerah lain.Â
Namun, yang terjadi saat ini mahalnya harga BBM membuat petani juga harus menaikkan ongkos kirim dan menaikkan harga jual sayuran. Walaupun petani mendapatkan harga jual sayur yang mahal tetap saja petani tidak untung karena itu semua semata dilakukan agar menutupi biaya produksi yang sudah dikeluarkan agar kembali, untung-untung mendapatkan modal kembali daripada harus rugi.Â
Belum lagi mereka harus mengantri untuk mendapatkan BBM terkadang ada juga yang harus sampai mengantri. Ini membuat petani jadi lambat dalam memasok sayur kedaerah lain.Â
Kenaikan harga BBM yang membuat semua harga kebutuhan masyarakat ikutan naik memicu dapat memicu adanya inflasi. Ini juga membuat para petani merasa takut jika sampai terjadi inflasi dimana akan terjadinya daya jual sayuran akan menurun bagi petani. Karena sebagian besar kegiataan perekonomian masyarakat di desa Sumber Urip Kecamatan Selupu Rejang adalah sebagai petani sayuran.Â
Oleh karena itu, sebaiknya pemerintah dapat mengatasi dan dapat menyelesaikan dampak dari kenaikan harga BBM ini secara bijaksana agar tidak terjadi penurunan ekonomi atau lesunya perekonomian yang dapat memicu berkurangnya pendapatan dan besarnya biaya yang dikeluarkan terus menerus oleh masyarakatnya. Saya berharap semoga masalah ini cepat selesai. AminÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI