Tadi malam tepat pukul 20.30 wib, Jum’at (25/9/2015) gempa mengoncang wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, guncangan hebat tersebut terjadi lebih kurang sekitar lima detik , meski hanya lima detik guncangan tersebut cukup membekas dan menimbulkan ketakutan teramat sangat buat saya, bagi saya yang belum pernah sama sekali merasakan gempa , gempa berkekuatan 4,6 SR cukup kuat dan cukup membuat saya shock hebat .
Biasa di kota Batam saya hanya melihat bumi terendam air seperti banjir atau suguhan kabut asap dari kota tetangga saat sedang marak kebakaran hutan . Tapi saat ini saya benar-benar melihat dan merasakan bumi bergoncang . Siapa yang sangka di saat semua sedang asyik bercanda dan menonton film tiba-tiba merasakan lantai bergetar .
Sontak saja semua penghuni asrama, menyebut-nyebut kalimat takbir dan tanpa dikomando langsung menuju lantai 1 , saya yang sedang asyik memainkan handphone pun refleks memeluk teman saya dan hampir menangis .
Saya dan teman-teman saking paniknya dari lantai 3 menuju lantai 1 lari tanpa menggunakan jilbab sesampai di lantai 1 alhamdulillah getaran sudah tidak terasa lagi, setelah yakin tidak akan terjadi getaran lagi saya dan teman teman pun kembali ke lantai 3 .
Disinyalir pula goncangan yang sangat dahsyat ini terasa sampai Klaten, sementara pusat gempa terjadi di 14 kilometer sebelah barat GunungKidul, DIY Yogyakarta, menurut informasi tersebut pusat gempa juga disebutkan berada pada kedalaman 5 kilometer .
Badan Meteorologi,Klimatologi,dan Geofisika (BMKG) menuturkan gempa tidak berpotensi pada tsunami karena ini berada didarat pusat gempanya . Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gunungkidul Nugroho Wahyu menuturkan, dari koordinat gempa yang berada di lokasi 7.95 Lintang Selatan dan 110.52 Bujur Timur (12 kilometer barat laut Gunungkidul), posisi getaran itu berada di perbatasan Kabupaten Gunungkidul dan Bantul, antara Kecamatan Purwosari dan Kecamatan Kretek. "Belum ada informasi kerusakan meskipun gempa cukup terasa karena gempa darat," ujarnya.
Meski begitu banyak warga Jogja yang merasa kembali pada kenangan buruk saat peristiwa 2006 terutama Bantul yang menewaskan dalam sekejap . Pasalnya karakter gempa darat yang dangkal seperti ini sama persis seperti getaran pada peristiwa 2006 .
BPBD pun belum menginstruksikan warga melakukan langkah-langkah seperti mengungsi antisipasi gempa susulan, tapi saya harap juga tidak ada gempa susulan dan tidak terjadi lagi, bagi orang Yogyakarta sendiri mungkin menghadapi gempa adalah hal biasa mengingat letak nya yang berada diperbatasan tiga lempeng yaitu lempeng Australia,lempeng Eurasia,lempeng Pasifik .
Saya berharap ini adalah pertama dan terakhir saya rasakan selama berada di Yogyakarta, saya pribadi masih takut sekali mengingat kejadian tadi malam . Merasakan lantai bergetar dan suasana di sekeliling bergoyang semua . “Jangan kaget ya kalau di Yogyakarta sering ada gempa” begitu salah satu ujar teman saya yang memang asli orang Yogyakarta .
Saya hanya bisa berdoa dan pasrah saja kepada Allah swt, dimanapun kita tinggal pasti selalu ada resikonya . Mungkin kejadian tadi malam adalah teguran dari Allah swt buat saya dan orang orang sekitar untuk menjadi orang yang lebih baik lagi . Semoga dimanapun kita berada Allah swt selalu melindungi kita semua .