Mohon tunggu...
Heny Taslimah
Heny Taslimah Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Saya merantau kekota pelajar sebagai pembelajar dan akan terus belajar, saya adalah mahasiswa UIN SUNAN KALIJAGA Yogyakarta prodi Ilmu Komunikasi angkatan tahun 2015

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pahami, 10 Kebutuhan Umum Manusia!

15 November 2015   10:26 Diperbarui: 15 November 2015   11:20 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak dulu kita sudah tahu dan sadar bahwa manusia adalah mahluk sosial, mahluk hidup yang membutuhkan orang lain, individu yang membutuhkan individu lainnya, dalam arti kata manusia mebutuhkan sandaran untuk mensejahterakan dan membahagiakan hidupnya. Namun apakah benar esensi saling melengkapi sudah terlaksana dengan baik ? atau hanya teori dalam kotak-kotak yang praktik nya hanya nol.

Memasuki zaman kontemporer, sepertinya kepekaan sosial antara sesama individu semakin mengikis, media komunikasi yang katanya sebagai perantara kemudahan berkomunikasi pun malah menjadi sekat interaksi antara individu .

Maraknya sosial media serta ponsel cerdas sebagai perantaranya hanya membuat individu individu aktif di dalam layar, ketika di luar layar saling acuh tak acuh dan bersikap apatis. Tapi kita pun juga tak bisa menyalahkan satu arah seperti serta merta mengkambing hitamkan media komunikasi. Di era globalisasi ini justru media komunikasi sangat berfungsi sekali, namun user media komunikasi pun harus bisa memilah dan memfungsikan sebagaimana mestinya tanpa menghilangkan hakikat interaksi yang sesungguhnya.

Seringkali manusia modern saat ini hanya menggantungkan alat komunikasi untuk berinteraksi dan menghindari face to face, dan problematika saat ini justru individu malah sungkan atau malu ketika berkomunikasi langsung atau bahkan terkesan cuek. Padahal hakikat manusia sebagai mahluk sosial adalah mendapatkan perhatian serta merasakan kenyamanan sosial terhadap orang orang disekitarnya.

Selain itu kita pun harus paham dan mengerti apa sih yang diinginkan orang lain? apa sih yang orang inginkan dari kita ? bagaimana sih caranya agar kita mendapat feedback yang baik ? pertanyaan-pertanyaan seperti ini sebenarnya kerap sering muncul dalam fikiran kita, namun yang terjadi hanya mengganjal saja dan terpendam dan pada akhirnya seringkali yang terjadi ketidakpedulian dan minimnya rasa penghormatan kepada sesama individu.

Banyak hal yang tidak kita sadari karena kesalahan kecil dari komunikasi, padahal bila ditinjau dari segi pengenalan komunikasi, sejak lahir pun kita sudah berkomunikasi ditambah media sosialisasi lingkungan sekitar rasanya tidak mungkin awam dengan istilah komunikasi. Banyak unsur yang menyebabkan kesalahan komunikasi atau Miss Communication yang sering terjadi.

Salah satunya adalah kurang memahami individu lain, manusia pada hakikatnya adalah mahluk yang selalu ingin disanjung,mendapat penghargaan serta selalu berharap mendapat umpan balik. Tetapi kesalahan yang terjadi sering kali individu itu hanya mau menerima tanpa memberi, yang terlintas adalah hanya bagaimana kamu harus mengerti aku ! aku maunya begini! tanpa mau mendengarkan atau memahami yang diinginkan orang lain.

Selain kebutuhan sandang,pangan dan papan yang dibutuhkan manusia, manusia juga sebenarnya memiliki kebutuhan umum yang mencakup batin dan kepekaan sosial. Ada 10 kebutuhan umum manusia yang selama ini tidak kita sadari, berikut ulasannya :

  • Kasih Sayang, “keinginan untuk dimiliki”

Sebagai mahluk sosial, manusia memiliki dorongan atau hasrat akan rasa cinta dan kasih sayang, dan hasrat tersebut melahirkan rasa ingin memulai persahabatan,memulai kelompok kelompok kecil dalam pertemanan, keinginan untuk saling berbagi, serta saling melindungi dan mengayomi karena adanya rasa sayang dan cinta kasih. Didalam sebuah keluarga tentu sang istri ingin disayangi dan merasa dimiliki oleh suami, sang ibu ingin disayangi dan merasa dimiliki oleh anak anaknya, sang kakak ingin disayangi dan merasa dimiliki oleh adik adiknya. Dan begitu lah seterusnya saling memberikan feed back yang sama .

Tak hanya di sebuah keluarga, dalam kehidupan di lingkungan masyarakat pun kasih sayang juga dibutuhkan, jika masyarakat saling menyayangi, saling mengayomi, saling bahu membahu tentulah kesejahteraan di dalam masyarakat tersebut terpelihara dan tidak akan terjadi perselisihan bila ada masalah kecil atau sepele. Rasa ingin menyayangi dan dimiliki adalah kebutuhan batiniah yang sangat diperlukan manusia selama hidup, tanpa ada nya kasih sayang jiwa manusia akan terganggu dan rusak karena tidak memiliki dasar aturan hidup sehingga mereka tidak akan tahu bagaimana memahami dirinya dan memahami orang lain .

  • Keunggulan, “Keinginan untuk menang”

Pernah dengar istilah hidup adalah kompetisi, siapa cepat dia dapat ! Istilah tersebut tak hanya sekedar barisan kata tanpa realita, karena sebelum dilahirkan kan pun ke dunia kita sudah berkompetisi mengalahkan jutaan sel sperma untuk memperebutkan satu sel telur dan hanya sel sperma terkuat,tertangguh dan terbaik lah yang berhasil membuahi sel telur dan sisanya akan musnah dengan sendirinya. Itu mengapa manusia selalu merasa ingin menang karena sudah terpatri dalam jiwanya sejak proses lahir ke dunia. Pada hakikatnya tak ada manusia yang ingin kalah, seorang pedagang di pasar tentu saling berlomba-lomba menawarkan dagangannya, seorang pembalap tentu ingin menjadi pemenang dalam kompetisi yang ia lakukan,seorang murid mati-matian belajar karena ingin menjadi juara satu di kelasnya, Selama hidup didunia keinginan manusia untuk menang dan berkompetisi akan selalu terus berjalan dan tak akan ada hentinya, karena hal tersebut merupakan cara manusia melangsungkan dan mempertahankan gejolak keinginannya .

  • Penghargaan, “Keinginan untuk disanjung atau dipuji

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun