Mohon tunggu...
Heny Auliatinnisa
Heny Auliatinnisa Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Nggk ada

Banyak hobi tapi tergantung dari mood setiap hari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori psikososial Erik Erikson

18 Januari 2025   05:20 Diperbarui: 18 Januari 2025   05:20 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

#Teori Psikososial Erik Erikson

Erik Erikson, seorang psikoanalis, mengembangkan teori yang berfokus pada perkembangan psikososial manusia. Menurut Erikson, perkembangan kepribadian terjadi melalui serangkaian tahap, di mana pada setiap tahap individu dihadapkan pada krisis psikososial yang harus diatasi. Cara individu mengatasi krisis ini akan mempengaruhi perkembangan kepribadian mereka.

#8 Tahap Perkembangan Psikososial

Erikson mengidentifikasi delapan tahap perkembangan psikososial, masing-masing dengan krisis yang unik:

1. Kepercayaan vs Ketidakpercayaan (0-1 tahun):Pada tahap ini, bayi belajar mempercayai orang tua dan pengasuh. Jika kebutuhan mereka terpenuhi, mereka akan mengembangkan rasa percaya pada dunia.
2. Otonomi vs Rasa Malu dan Ragu (1-3 tahun):Anak-anak mulai mengembangkan rasa otonomi dengan belajar melakukan hal-hal sendiri. Jika mereka terlalu dibatasi, mereka dapat merasa malu dan ragu.
3. Inisiatif vs Rasa Bersalah (3-6 tahun):Anak-anak mulai menunjukkan inisiatif dan rasa ingin tahu. Jika mereka terlalu dihambat, mereka dapat merasa bersalah.
4. Ketekunan vs Rasa Rendah Diri (6-12 tahun): Anak-anak mulai mengembangkan keterampilan dan kemampuan. Jika mereka merasa tidak kompeten, mereka dapat mengalami rasa rendah diri.
5. Identitas vs Kebingungan Identitas (12-18 tahun):Remaja mencari identitas diri mereka. Jika mereka tidak berhasil menemukan identitas yang jelas, mereka dapat mengalami kebingungan.
6. Intimasi vs Isolasi (18-40 tahun): Dewasa muda mencari hubungan yang intim dengan orang lain. Jika mereka tidak berhasil membangun hubungan yang berarti, mereka dapat merasa terisolasi.
7. Generativitas vs Stagnasi (40-65 tahun):Orang dewasa paruh baya mencari cara untuk berkontribusi pada masyarakat dan meninggalkan warisan. Jika mereka merasa tidak produktif, mereka dapat mengalami stagnasi.
8. Integritas Ego vs Keputusasaan (65 tahun ke atas):Orang tua mulai merenungkan hidup mereka. Jika mereka merasa puas dengan hidup mereka, mereka akan memiliki rasa integritas. Jika tidak, mereka dapat merasa putus asa.

*Implikasi Teori Erikson
#Teori Erikson memiliki implikasi yang luas dalam berbagai bidang, termasuk:
1. Pendidikan:** Memahami tahapan perkembangan psikososial dapat membantu pendidik menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan anak.
2. Psikologi:** Teori ini memberikan kerangka kerja untuk memahami masalah psikologis yang terkait dengan perkembangan kepribadian.
3. Konseling:** Konselor dapat menggunakan teori ini untuk membantu klien mengatasi krisis psikososial yang mereka hadapi.

Kesimpulan
Teori psikososial Erik Erikson memberikan kontribusi yang signifikan dalam pemahaman kita tentang perkembangan manusia. Teori ini menekankan pentingnya interaksi sosial dan pengalaman hidup dalam membentuk kepribadian kita. Meskipun terdapat beberapa kritik, teori Erikson tetap menjadi salah satu teori perkembangan yang paling berpengaruh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun