Mohon tunggu...
Heny Putri
Heny Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universiatas Pendidikan Ganesha

suka mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Nilai-Nilai Tri Hita Karana dalam Kehidupan Sehari-hari untuk Mewujudkan Harmonisasi dalam Hidup

15 Desember 2023   12:40 Diperbarui: 15 Desember 2023   13:00 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama   : Kadek Heny Mastrining Putri

NIM    : 2317051177

Prodi   : S1 Akuntansi

Rombel : 16

Implementasi Nilai-Nilai Tri Hita Karana dalam Kehidupan Sehari-hari Untuk Mewujudkan Harmonisasi dalam Hidup

Dalam ajaran Agama Hindu, Tri Hita Karana mengajarkan tentang keharmonisan dalam kehidupan manusia dan mengajarkan manusia untuk hidup saling berdampingan. Tri Hita Karana juga dipercaya dapat mewujudkan kehidupan yang harmonis dan seimbang antara memjuja Tuhan dengan mengabdi dan mengembangkan rasa kasih sayang kepada sesama, serta memilki rasa kasih sayang dan peduli terhadap alam lingkungan. Setiap hubungan memilki pedoman hidup sesame aspek sekelilingnya. ilmplementasinya harus seimbang antara satu dengan yang lainnya. Keseimbangan tersebut akan tercapai apabila manusia dapat mengupayakan dan bahkan menghindari segala tindakan buruk bagi kehidupan lingkungannya.  Tri Hita Karana yang berasal dari kata "Tri" artinya tiga, "Hita" yang berarti kebahagiaan, dan "Karana" artinya penyebab. Oleh karena itu Tri Hita Karana merupakan tiga penyebab terciptanya kebahagiaan. Tiga penyebab kebahagiaan tersebut diantaranya:

1. Parahyangan 

Parahyangan merupakan tempat suci untuk memuja Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dimana parahyangan yaitu hubungan harmonis manusia dengan Tuhan, manusia sesungguhnya adalah ciptaan Tuhan. Oleh karena itu, setiap manusia wajib berterimaksih, berbakti, dan selalu sujud kepada Tuhan Yang Maha Esa. Rasa terimakasih dan sujud bakti tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk puja dan puji terhadap kebesarannya, dan dikarenakan dalam hati manusia timbul bahwa Sang Hyang Widhi yang maha ada, maha kuasa, maha pengasih yang melimpahkan kasih dan kebijaksanaan kepada semua ciptaan-Nya. Selain itu, rasa bakti tersebut timbul dalam hati manusia berupa sembah, doa penyerahan diri, rasa rendah hati dan rasa berkorban untuk kebijakan. Sebagai umat beragama, kita akan selalu memohon perlindungan dan berhutang budi baik lahir maupun batin kepadaNya. Hal ini telah tercermin dalam ajaran Hindu, dimana manusia sejak lahir telah memiliki tiga hutang yang disebut Tri Rna yaitu Dewa Rna, Rsi Rna, dan Pitra Rna. Dari ajaran Tri Rna, kemudian muncul ajaran Panca Yadnya, persembahayan penuh keilkhlasan dan kesucian hati kepada Dewa, Rsi, Manusia, dan Bhuta. Oleh sebab itu, dengan adanya konsep ajaran Tri Hita Karana, yakni pada Parahyangan umat Hindu dapat membayar hutang kepada para Dewa yang telah mencitakan jagatraya dengan segala isinya. Dalam kehidupan umat Hindu, penerapan Parahyangan atau hubungan manusia dengan Tuhan dapat diwujudkan dengan Dewa Yadnya yaitu persembahan tulus ikhlas kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa.

  • Contoh aksi nyata yang dapat dilakukan untuk mewujudkan hubungan harmonisasi manusia kepada Tuhan dalam ajaran Agama Hindu, yaitu dengan kegiatan keagamaan yang berhubungan dengan Tuhan. Seperti menghaturkan canang sari atau mebanten canang sari setiap hari, melaksanakan Puja Tri Sandya dan persembahyangan tiga kali sehari, melaksanakan persembahyangan di Merajan ataupun melaksanakan persembahyangan piodalan dipura-pura, dan berdoa sebelum melakukan kegiatan. Dalam melakukan hal tersebut kita harus menghaturkannya dengan rasa tulus iklhas, sehingga dengan begitu kita dapat menjalin hubungan yang harmonis kepada Tuhan. Implementasi yang sudah saya lakukan adalah mebanten canang sari setiap hari, melaksanakan puja Tri Sandya setiap hari untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, memohon perlindungan, kesehatan dan keselamatan, sehingga dapat menjalin hubungan yang harmonis kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

2. Pawongan

Pawongan berasal dari kata wong yang berarti orang/manusia. Pawongan artinya hubungan harmonis manusia dengan sesamanya. Pawongan berkaitan erat dengan orang dalam satu kehidupan masyarakat atau pawongan merupakan kelompok orang/manusia yang bermasyarakat dan tinggal dalam satu wilayah. Kita sebagai makhluk sosial, tidak dapat hidup menyendiri, pastinya kita hidup memerlukan bantuan dan kerja sama dari orang lain. Oleh karena itu, hubungan antar manusia harus selalu baik dan harmonis. Hubungan tersebut harus atas dasar saling asah, saling asih, dan saling asuh yang artinya saling menghargai, saling mengasihi, dan saling membimbing. Selain itu, pawongan menekankan bahwa kita sesame umat beragama harus selalu menjalin hubungan yang baik seperti menjalin komunikas dan tali persaudaraan melalui silahturahmi. Pawongan juga dapat diwujudkan dengan saling bantu-membantu sesama, saling memaafkan, serta saling menghargai dan saling menghormasi sesama.

  • Contoh aksi nyata yang dapat dilakukan untuk mewujudkan hubungan harmonisasi manusia dengan sesamanya yaitu gotong royong, saling membantu kepada orang yang membutuhkan, saling sapa menyapa kepada tetangga, tidak berbohong, dan saling menghargai sesama, karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan akan membutuhkan bantuan orang lain begitupun sebaliknya. Ilmplementasi yang sudah saya lakukan dalam hubungan sesama yaitu dengan membantu keluarga dirumah membuat banten canang sari atau dalam agama Hindu disebut mejejaitan, dengan itu saya bisa menjadi lebih tau cara membuat canang sari, dan bisa saling berkomunikasi agar silahturami tetap terjaga. Selain itu saya juga membantu adik saya belajar dan mengerjakan tugas sekolah. Tidak hanya itu saja, masih banyak lagi implementasi yang dapat kita lakukan untuk menjaga hubungan harmonis terhadap sesama.

3. Palemahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun