Mohon tunggu...
Heny DyahKustyaningsih
Heny DyahKustyaningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dilema Guru : Bekerja atau Beristirahat Saat Liburan Semester?

5 Januari 2025   17:17 Diperbarui: 5 Januari 2025   17:17 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Liburan semester adalah momen yang sangat dinantikan oleh siswa dan guru setelah melewati periode pembelajaran yang padat. Namun, bagi guru, liburan semester seringkali menjadi dilema tersendiri. Di satu sisi, mereka membutuhkan waktu untuk beristirahat dan memulihkan energi. Di sisi lain, ada banyak tugas yang menumpuk dan harus diselesaikan. Kebijakan yang mengharuskan guru tetap bekerja saat siswa libur seringkali memicu perdebatan mengenai efektivitasnya. Guru tidak hanya bertanggung jawab dalam mengajar, tetapi juga harus mengurus administrasi, membuat laporan, dan mengikuti berbagai program pengembangan profesional. Apa lagi dalam era digital, guru dituntut untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Hal ini seringkali membuat guru merasa harus memanfaatkan waktu luang untuk meningkatkan kompetensi.

Dampak Positif bagi Guru Tetap Bekerja pada masa cuti :

Persiapan yang Lebih Matang: Waktu luang dapat dimanfaatkan guru untuk mempersiapkan materi ajar, membuat rencana pembelajaran yang lebih baik, atau bahkan mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kompetensi.

Pelayanan Administrasi: Ada sejumlah tugas administratif yang perlu diselesaikan guru, seperti pembuatan laporan, pengolahan nilai, atau persiapan untuk tahun ajaran baru. Dengan bekerja selama libur, tugas-tugas ini dapat diselesaikan lebih cepat.

Menjaga Kontinuitas Sekolah: Beberapa sekolah mungkin memiliki kegiatan ekstrakurikuler atau program khusus yang tetap berjalan selama liburan. Kehadiran guru sangat diperlukan untuk memastikan kegiatan tersebut berjalan lancar.

Dampak negatif bagi Guru Tetap Bekerja pada masa cuti :

Penurunan Produktivitas: Bekerja tanpa henti dapat menyebabkan kelelahan mental dan fisik yang berdampak pada penurunan kualitas kerja. Guru perlu waktu untuk beristirahat dan memulihkan energi agar dapat kembali bekerja dengan semangat.

Kurangnya Waktu Berkualitas: Liburan semester adalah waktu yang berharga bagi guru untuk berinteraksi dengan keluarga, mengembangkan minat dan hobi, atau sekadar bersantai. Kurangnya waktu berkualitas ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental dan emosional guru.

Dampak pada Pembelajaran: Guru yang kelelahan dan stres cenderung kurang sabar dan mudah kehilangan motivasi dalam mengajar. Hal ini dapat berdampak negatif pada kualitas pembelajaran di kelas.

Pada akhirnya sebagai guru hendaknya mampu mengatur waktu dengan sebaik-baiknya , pada saat masuk sekolah di saat musim libur,  guru dapat mengerjakan tugas-tugas secara terencana dan profesional . Dan pada saat mengambil cuti, guru dapat memanfaatkan waktu cuti untuk membangun kebersamaan dengan keluarga, sehingga dapat kembali bekerja dengan semangat baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun