Ajaran Rahasia tidak ada. Banyak orang yang menyebutkan bahwa ada ajaran yang dirahasiakan. Sesungguhnya semua sudah dibuka secara terang benderang. Apalagi menyangkut sesuatu ajaran yang berkaitan dengan kebajikan orang banyak. Pemahaman kebajikan bagi orang banyak pun sesungguhnya telah dirancukan atau dikaburkan.
Ajaran Rahasia disebutkan sebagai sesuatu yang belum digali oleh orang tersebut. Sesungguhnya ajaran tersebut sudah ada dalam diri sejak lama. Masalahnya, kita belum mau membuka diri untuk menerapkan dalam hidup sehari-hari. Mengapa?
Karena memang dibutuhkan keberanian untuk mandiri. Ada tiga hukum alam yang harus dilakoni: Hukum Kasih; Hukum Sebab Akibat; da Hukum Perubahan.
Kebajikan Orang Banyak
Yang disebut sebagai kebajikan orang banyak sesungguhnya diutamakan untuk kebaikan atau manfaat bagi diri kita sendiri. Bila kita melakukan kebaikan atau kebajikan bagi diri sendiri juga berarti kebajikan bagi orang banyak. Namun kebaikan yang tidak berlandaskan untuk mengumbar indrawi. Dengan kata lain kebajikan sejati bagi Jiwa kita, bukan bagi pikiran kita. Kebaikan yang bermanfaat bagi Jiwa juga dapat dipastikan bermanfaat bagi orang banyak. Karena Jiwa tidak bisa tidak satu adanya. Kebaikan bagi satu Jiwa juga untuk seluruh Jiwa.
Dalam kitab Bhagavad Gita dengan jelas disebutkan bahwa pengetahuan sejati adalah pengetahuan atau Ajaran Rahasia. Namun bila kita membaca Bhagavad Gita, tidak satu pun yang tersembunyi. Yang patut menjadi catatan adalah: 'Mau atau tidak kita menerima ajaran yang disampaikan oleh Krishna yang dalam hal ini sebagai manifestasi Hyang Maha Agung.
Segala hal yang dituliskan dalam peninggalan leluhur kita, Bhagavad Gita, bukanlah sesuatu yang asing. Mengingat pentingnya cara untuk mengel diri sejati, maka Dia Sang Maha Sumer Agung perlu menyampaikan dalam bahasa manusia, inilah tujuan Dia memanifestasikan diri sebagai manusia berdarah berdaging.
Manifestasi atau Mewujudkan Diri
Pada umumnya kebanyakan orang telah menyempitkan pikirannya sendiri. Penerimaan ajaran dalam Bhagavad Gita sesungguhnya diperuntukkan bagi seluruh manusia. Agar bisa dipahami bahasanya, maka Dia menurunkan kesadaranNya dengan menggunakan tubuh atau memanifestasikan diri sehingga kita bisa memahami yang ingin Dia sampaikan.
Tanpa Dia bermanifestasi, tidak seorang pun bisa menangkap ajaran rahasia tersebut. Maksud dari Ajaran Rahasia bukanlah ajaran yang disembunyikan, tetapi karena ketertutupan diri kita sendiri yang belum siap menerima.