Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ayur Hypnotherapy dan Neo Zen Reiki. Menulis adalah upaya untuk mengingatkan diri sendiri. Bila ada yang merasakan manfaatnya, itupun karena dirinya sendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Makna Mantra dari Sudut Pandang Spiritual

31 Oktober 2021   14:52 Diperbarui: 31 Oktober 2021   15:23 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mantra

Mantra merupakan singkatan dari dua kata, manas dan yantra. Manas berarti pikiran, sedangkan yantra berarti alat. Alat untuk mengendalikan Gugusan Pikiran dan Perasaan supaya tidak berkeliaran tanpa kendali ke segala penjuru, ke mana-mana ( Soul Awareness by Anand Krishna, www.booksindonesia.com ).

Banyak orang salah memberikan makna serta tujuan dari mantra. Di sinilah perbedaan antara pemahaman umum dan pengertian kebijakan peradaban Sindhu, peradaban leluhur kita. Kita tidak mengimpor kebudayaan asing. Tujuan penciptaan mantra atau tool ini adalah untuk mengalihkan perhatian agar pikiran kita sebagai sumber masalah bisa lebih terkendali.

Dalam pengertian umum, mantra dijadikan alat untuk menguatkan pikiran, menguatkan ego untuk meraih kenyamanan indrawi.

Memutuskan Rantai

Ya, pangkal masalah yang terjadi adalah ketika mata atau telinga kita sebagai penerus informasi ke otak. Sebelum hubungan antara indra persepsi tercipta, jalur atau rantai hubungan ini kita putuskan dengan mengalihkan perhatian dengan mantra. Silakan baca secara lengkap pada buku Soul Awareness.

Informasi dari indra persepsi ke otak, kemudian diolah oleh perasaan. Rasa suka tidak suka bukan berasal dari otak, terapii hasil pengolahan pikiran mengakibatkan emosi bergejolak. Dengan demikian, para bijak dari peradaban Timur telah berhasil memutuskan mata randai penyebab kekacauan.

Dunia Pikiran

Pada kenyataannya, setiap orang hidup dalam dunia pikiran kita sendiri. Dunia pikiran telah menciptakan persepsinya sendiri. Sebagai contoh. Ada seseorang yang bekerja sebagai pemotong rambut artis. Kadang oleh si artis, tukang potong rambut tersebut diajak minum kopi di cafe atau hotel berbintang dengan harga kopi yang mahal.

Suatu ketika, si pemotong rambut sudah tidak lagi berhubungan dengan artis. Karena sudah menadi kebiasaan, ia menciptakan dalam pikirannya sendiri bahwa gaya hidup minum kopi di cafe dan hotel berbintang sebagai pola hidup. Maka dengan gaji atau penghasilan yang ia miliki, ia meneruskan life style nya. Bisa diduga sediri........... ya bangkrut........

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun