Selama ini yang kita kenal adalah sakit jiwa, ada Rumah Sakit Jiwa dan ada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Tetapi benarkah si jiwa bisa sakit? Sesungguhnya kita telah salah kaprah dalam hal ini. Jiwa tidak pernah sakit karena Jiwa Bukanlah Roh. Ya, roh adalah gugusan pikiran dan perasaan. Ketika kita mati kenyataan yang mati adalah tubuh. Tubuh ini kita tinggalkan. Tetapi pikiran dan perasaan tidak mati. Nah, pikiran dan perasaan ini memiliki tubuh halus atau Suksma sarira. Dan bila tidak ikhlas karena kematiannya dibunuh atau kecelakaan, maka kita sebut roh gentayangan. Bukan kah tidak pernah kita dengar Jiwa Gentayangan. Karena memang dua hal berbeda.
Orang gila kita sebut sakit pada pikiran dan perasaan; bukan Jiwanya. Oleh karena itu yang tepat adalah Orang Dengan Gangguan Pikiran/Mental (ODGP) bukan ODGJ.
Pikiran Sakit
Pikiran sakit adalah Pikiran yang senantiasa menolak jati dirinya. Pikiran yang senantiasa memikirkan materi, kenyamanan indrawi serta pikiran yang selalu tidak mau tahu tentang pengetahuan sejati yang membebaskan. Mereka yang senantiasa berada dalam jalan menerapkan pengetahuan sejati dalam keseharian akan menggapai kebahagiaan.
Pikiran yang tidak sehat juga berarti yang serakah dan iri hati atau pun dengki. Bila kita perhatikan banyak hal ini terjadi di sekitar kita. Yang mengerikan adalah begitu mudahnya seseorang menganiaya atau bahkan membunuh karena hal sepele. Secara umum, sesungguhnya banyak orang yang sakit pikiran/mental saat ini.
Sesungguhnyalah kebahagiaan sudah ada dalam diri kita, yang perlu diupayakan adalah bagaimana kita menyadarinya. Kebahagiaan yang dicari bukanlah kebahagiaan. Mereka yang masih mencari kebahagiaan belum menyadari bahwa ia sudah memakai kacamata, tetapi ia masih sibuk mencari kacamata yang dianggapnya hilang. Inilah satu ciri pikiran sakit.
Bagaimana menyembuhkannya?
Dalam hidup sehari-hari, kita anggap bahwa bila kita sembuh dari sakit, kita terbebaskan dari penyakit tersebut. Ternyata tidaklah semudah itu. Setelah sembuh dari suatu penyakit tidak berarti kita mesti bisa hidup sembarangan. Karena walaupun sudah sembuh, kita tetap harus menjaga pola makan dan hidup sehat. Hal ini karena jaringan syaraf pada tubuh kita tidak bisa pulih secara normal.
Demikian juga dengan pikiran sakit. Sesungguhnya yang amat sangat perlu kita sadari bahwa sesungguhnya keberadaan kita di bumi saat ini juga sebagai akibat Pikiran yang sakit. Adanya keterikatan dengan alam benda atau materi yang melekat atau mewarnai alam pikiran sebagai bukti bahwa masa lalu kita masih begitu terobsesi untuk kembali lagi memburu kenyamanan indrawi. Pikiran yang terkontaminasi oleh kebendaan ini akan membawa pola pikir setiap orang. Dan hanya saat di bumi kita kita bisa membebaskan dari pola pikir kebendaan. Ketika kita terbebaskan dari ketertarikan kebendaan, kita akan meraih Mata Ilahi.
Agar kita tersembuhkan dari keterikatan pada alam benda, tidak ada jalan lain bahwa saat di lingkungan alam benda inilah pikiran harus terbebaskan. Otak yang memiliki pola jaringan syaraf yang memiliki frekuensi selaras dengan alam benda juga merupakan bentukan dari Pikiran kita sendiri. Pada saat si roh akan lahir kembali, ia membentuk otak yang bisa selaras dengan alam pikirannya sendiri.