Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ayur Hypnotherapy dan Neo Zen Reiki. Menulis adalah upaya untuk mengingatkan diri sendiri. Bila ada yang merasakan manfaatnya, itupun karena dirinya sendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Yang Sadar Mesti Menyembah Dewa

30 September 2021   08:23 Diperbarui: 30 September 2021   08:35 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

                                                                            'Perlakukan makhluk lain sebagaimana dirimu ingin diperlakukan'

Makna kata 'menyembah'

Menyembah berarti menyayangi serta menghormati. Menyembah bukan berarti kita minta pertolongan. Menyembah dan menyanjung puji pada pohon bukanlah berarti kita meminta pada pohon. Sebaliknya seharusnya kita melestarikan dan memelihara dengan baik. Kita sadar bahwa kita tidak bisa hidup tanpa pohon. Adanya pohon membuat kita bisa makan, apakah tidak layak jika kita melakukan persembahan yang kita buktikan dengan memelihara dan melestarikan?

Dahulu leluhur kita mengatakan bahwa ketika kita mau menebang pohon, kita harus membuat sesajen ini dan itu. Tujuan leluhur kita adalah agar kita tidak sembarangan menebang pohon. Dengan demikian, pohon tetap berdiri. Dan ketika pohon semakin besar, disekitarnya banyak akar. Akar akan menahan lajunya air hilang. Dampaknya? Kita akan bisa hidup karena banyak air tersedia. Betapa tinggi kearifan leluhur kita. masih malu menerima sebutan bahwa kita keturunan nenek moyang penyembah Animisme???

Hanya mereka yang tidak mau mengakui bahwa ia hidup tidak bergantung pada alam merasa malu menyatakan bahwa dirinya penyembah dewa atau kekuatan alam. Tetapi lucunya, mereka masih makan nasi dan minum air....

Inilah lelucon dari yang mengatakan bahwa ia bukan penyembah pohon. Bukan pula penyembah air serta matahari dan juga udara. Ia lupa bahwa ia bisa menghirup udara. Ia tidak sadar bahwa tanpa udara, ia akan berteriak tidak bisa bernafas...

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun