Ya hanya manusia yang sadar, penyembah dewa. Dewa adalah kekuatan alam. Mereka yang menghargai dan mencinta pada kekuatan alam adalah para pecinta. Para pecinta berarti penyembah. Kita bisa menyembah pada orang tua atau leluhur karena kita mencintai mereka. Ketika kita mencintai, kita ingat bahwa yang ada pada diri kita saat ini adalah semata pemberiannya.
Pemahaman tentang Dewa
Adakah yang bisa membantah bahwa tanpa matahari kita bisa hidup?
Adakah yang bisa membantah bahwa ketika tidak ada air, kita bisa mati?
Adakah yang bisa membantah bahwa tanpa tumbuhan, kita bisa hidup? Boleh saja anda manjawab, kita bisa makan daging. Lha dari mana hewan bisa hidup tanpa tumbuhan?
Adakah diantara kita bisa membantah tanpa ada udara bisa bernafas dengan nyaman?
Itulah yang disebut sebagai dewa, kekuatan alam. Sering kali kita melupakan pesan leluhur kita, sayangi dan kasihi lah pepohonan. Saat banyak tanaman akan banyak pula air. Saat banyak tanaman, bahaya longsor juga terhindarkan. Mencitai kekuatan alam berarti memelihara dengan baik.
Dahulu leluhur kita dikatakan sebagai Animisme, penyambah makhluk hidup. Betapa tinggi kesadaran mereka. Mereka sadar bahwa tanpa bergantung pada tumbuhan, air dan udara, kita tidak bisa hidup. Ada yang disebut sesaji bumi, kita malu... Tetapi sesungguhnya kesadaran mereka telah tinggi. Dengan selalu mengingat pada bumi, caranya dengan memberikan persembahan, kita bisa selalu menghubungkan/mengkorelasikan diri dengan bumi.
Hidup selaras dengan alam berarti kita tidak makan dan minum berlebihan. Kita tentunya masih ingat pada Mahatma Gandhi. Beliau berkata:
                'Bumi bisa memenuhi kebutuhan semua orang TETAPI bumi tidak akan bisa memenuhi keserakahan satu orang.'
Hal lain yang sering kita lupakan saat ini adalah: