Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ayur Hypnotherapy dan Neo Zen Reiki. Menulis adalah upaya untuk mengingatkan diri sendiri. Bila ada yang merasakan manfaatnya, itupun karena dirinya sendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kekayaan atau Kesehatan

25 September 2021   11:40 Diperbarui: 25 September 2021   11:46 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kesehatan adalah kita sendiri yang bisa mengupayakan, tetapi makanan atau kekayaan bisa didapatkan. Karena barangnya bisa diraba dan dirasakan. Kekayaan? Ya kita harus beli dan minum obat sendiri bila ingin sehat.

Bagaimana menjaga kesehatan?

Kesehatan yang baik bisa didapatkan atas dasar asupan yang masuk ke dalam tubuh kita. Kebanyakan para dokter belum atau bahkan tidak memahami makna dari kesehatan holistik. Jadi yang diberikan oleh dokter saat ke tempat prakteknya: Hanyalah untuk mengatasi rasa sakit atau simptom. Misalnya : Sakit kepala. Langsung yang diberikan adalah untuk mengatasi rasa ngilu atau sakit. Padahal akar permasalahan bukan pada lokasi yang dirasakan sakitnya.

Asupan yang masuk ke dalam tubuh kita menjadi sebab timbulnya rasa sakit. So, rasa sakit merupakan akibat. Bukan sebab. Apa yang kita lihat, dengar atau pikirkan bisa menjadi sebab terjadinya rasa sakit. Telah terbukti bahwa bila kita sering mengalami gangguan stress bisa membuat sakit pada lambung ('asam lambung') Selain itu gangguan tidak berfungsinya Dengan normal jantung juga bisa disebabkan oleh terganggunya pikiran. Jadi ada korelasi amat sangat eratantara kesehatan mental dan raga.

Pemberdayaan Diri adalah KUNCI kesehatan.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun