Sains dan spiritual tidak bertentangan, bahkan keduanya bisa saling bersinergi. Sains berurusan dengan kebendaan, sedangkan spiritual dengan evolusi kesadaran. Banyak orang belum memahami secara tepat sehingga menganggap bahwa sains bertentangan dengan spiritual.
Hal ini tidak mengherankan karena banyak orang juga masih menganggap bahwa materi dan energi berbeda. Padahal materi juga energi yang berbentuk lebih kasar. Bila kita belah terus meteri sampai bentuk yang amat halus yang bahkan tak terlihat menjadi atom, maka belahan si materi yang semula beda bentuk akan menjadi tidak berbeda.
Perkembangan sains
Sains terus berkembang sesuai dengan keinginan manusia. Pertanyaannya: "Dari manakah sumber sains?"
Bila kita amati Dengan seksama sesungguhnya yang dilakukan para saintis hanya meniru yang sudah ada di alam. Misalnya: Pesawat terbang. Bukankah ide seseorang juga belajar dari bagaimana seekor burung bisa terbang? Kapal selam juga demikian. Banyak orang mengagumi pohon plastik. Bentuk awalnya juga karena keinginan agar bisa melihat bentuk pohon yang tanpa bisa membusuk.
Rumah juga butuh sains untuk membangunnya. Asalnya juga didasari oleh keinginan manusia untuk tinggal dengan nyaman. Dari tinggal di dalam gua-gua ke tempat lebih nyaman.
Menarik sekali bila kita mengamati sifat dari alam. Satu hal yang menarik adalah bahwa segala sesuatu yang tercipta di alam ini hanyalah merupakan pengulangan. Sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Salomon: "Nothing is new under the sun."
Segala sesuatu yang pernah kita dengar, lihat, rasakan melalui lidah atau kulit akan terekam di alam ini. Sebelum kita menciptakan sesuatu, pikiran kita telah melakukan sesuatu. Keinginan kita merupakan getaran, dan bila rekaman ini selaras dengan yang sudah pernah ada.
Sains dan Spiritual bersinergi