Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ayur Hypnotherapy dan Neo Zen Reiki. Menulis adalah upaya untuk mengingatkan diri sendiri. Bila ada yang merasakan manfaatnya, itupun karena dirinya sendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Nrimo

7 Desember 2020   10:31 Diperbarui: 7 Desember 2020   10:38 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Nrimo

Nrimo adalah istilah dari orang Jawa yang berarti menerima. Dulu saya Pikiran bahwa istilah ini bermakna bahwa kita menerima saja segala sesuatu yang dialami. Tetapi setelah saya memahami karena mengikuti yang disampaikan oleh Maharshi Anand Krishna, saya baru menyadari adanya kekeliruan dalam pemahaman kata 'primo' tersebut.

Kita tidak bisa menerima segala sesuatu perlakuan terhadap diri kita. Karena kita mesti menyadari bahwa keberadaan kita di dunia benda ini memiliki tujuan. Bagaimana bisa membiarkan tindakan terhadap tubuh kita yang mungkin bisa membahayakan eksistensinya di bumi ini.

Kendaraan

Tubuh kita ini bagaikan kendaraan bagi sang Jiwa untuk merasakan pengalaman di bumi ini. Ya, tubuh kita adalat kuil Ilahi. Tubuh ini digunakan sebagai kendaraan. Tanpa tubuh ini tidak mungkin menjadi penjaga atau pelayan alam. Olehe karena itu, kita harus memelihara tubuh dengan baik. Tubuh haruslah dijaga kesehatannya sehingga tidak merepotkan orang lain.

Setelah mengamati tentang kehidupan para suci dan utusanNya, saya baru sadar bahwa adalah suatu kekeliruan besar bila menjadi seorang pertapa mesti menjauhi dunia dan hidup dengan pakaian compang camping. Shri Krishna yang telah menguraikan tentang tujuan kehidupan dalam serat Bhagavat Gita seorang raja dengan pakaian yang gemerlap.

Jesus seorang utusanNya juga hidup berkecukupan dengan pakaian mewah. Sang Budha adalah putra raja degan istri yang cantik; konon pernah dinobatkan sebagai ratu kecantikan pada zamannya.

Ketiganya hidup berkecukupan, tetapi tidak terikat pada keduniawian; pada kenyamanan duniawi. Sangat beda dengan seseorang yang walaupun miskin, tetapi begitu terikat dengan kenyamanan duniawi. Para suci Sadar bahwa kesengsaraan atau penderitaan terjadi karena keterikatan terhadap kebendaan.

Determination

Nrimo berarti siap menerima tantangan kehidupan. Sadar bahwa dunia ini tidak ada sesuatu yang instan. Segala sesuatu harus dihadapi. Memang sulit menjadi 'nrimo'. Tidak menyerah terhadap segala tantangan yang dihadapi. Ini butuh suatu tekad kuat. Butuh keteguhan kuat. Inilah yang disebut determination. Keteguhan menghadapi segala tantangan demi menjaga kelestarian kehidupan yang memang amat sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup.

Keteguhan kuat untuk menghadapi segala tantangan menjadi syarat bagi pejalan spiritual. Bukanlah jalan mulus dan licin menjadi pejalan spiritual. Kita bisa melihat pengalaman para suci yang menyampaikan berita baik tentang kehidupan, tetapi malahan mengalami cercaan dan siksaan dari mereka yang berseberangan cara pandang. Ya, hidup ini bagaikan medan laga atau perang menghadapi hawa nafsu kita sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun