Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ayur Hypnotherapy dan Neo Zen Reiki. Menulis adalah upaya untuk mengingatkan diri sendiri. Bila ada yang merasakan manfaatnya, itupun karena dirinya sendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Menghindarkan Diri dari Black Magic (Wejangan Anand Krishna)

1 Februari 2019   13:51 Diperbarui: 2 Juli 2021   12:01 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara Menghindarkan Diri dari Black Magic (Wejangan Anand Krishna) | IDNTimes

Bagaimana menghindarinya?

Tidak sulit. Ubahlah frekuensi getaran atau frekuensi pikiran kita. Seseorang yang dengan mudah terkena gendam atau tenung adalah ketika dalam keadaan cemas, takut, bingung. Dalam keadaan ini, orang tersebut sedang memutuskan hubungan dirinya dengan energi alam semesta. Ia memutuskan hubungan dirinya dengan Tuhan. Saat itu, orang tersebut dengan mudah terkena pengaruh ilmu hitam.

Sebaliknya, mereka yang selalu ceria dan tertawa bahagia akan sulit terkena pengaruh ilmu hitam. Frekuensi keceriaan serta bahagia selara dengan sifat alam semesta. So, ketika kita dengan sebenar-benarnya dalam keadaan itu, kita dibanjiri dengan energi alam semesta. Segala hal yang berjaitan dengan ilmi tersebut dengan sendirinya dapat dihindari.

Mungkin ada yang bertanya; 'Bagaimana jika ia mengatakan tidak percaya?'

Ketika ia berkata tidak percaya namun senang membaca atau menonton film horor, sesungguhnya ia percaya. Karena inilah sifat hukum tarik menarik. Bila sungguh-sungguh tidak percaya, ia sama sekali tidak suka mendengar serta menonton film yang berkaitan tentang hal tersebut.

Untuk lebih jelasnya, lihat video di bawah ini:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun