Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ayur Hypnotherapy dan Neo Zen Reiki. Menulis adalah upaya untuk mengingatkan diri sendiri. Bila ada yang merasakan manfaatnya, itupun karena dirinya sendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Pikiran Kacau Pencipta Penyakit dan Bencana Alam

13 Maret 2015   11:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:43 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah Tuhan memberikan cobaan pada manusia?

Jelas mustahil !!! Apa urusannya???

Manusia lah pencipta bencana dan penyakit yang aneh-aneh yang sekarang sering kita jumpai. Pernahkah kita sadar bahwa pikiran kita getaran yang mempengaruhi sekitar kita.

Pernahkah kita merenungkan bahwa pikiran yang tidak selaras dengan frekuensi alam menjadikan udara tercemar?

Selama ini kita hanya mengenal zat atau gas yang mencemari udara. Penyebab kenaikan temperatur atau suhu udara atmosfer adalah peningkatan konsentrasi gas rumah kaca sehingga panas terjebak. Akibatnya suhu udara meningkat. Efek selanjutnya, es di kutub mencair, dan sebagian daratan akan tenggelam karena permukaan air laut naik.

Para ilmuwan telah setuju bahwa ada korelasi antara getaran gelombang pikiran berdampak terhadap bencana alam pula. Bukankah kebakaran di hutan juga sesungguhnya juga ada korelasi dengan pikiran? Walaupun tidak secara langsung. Keserakahan melakukan pembakaran hutan untuk dijadikan lahan kelapa sawit. Adanya seseorang membuang puntung rokok saat tumbuhan kering pada musim kemarau.

Alam dan manusia memiliki hubungan saling ketergantungan. Tidak satu pun ada benda mati. Dalam setiap benda pasti ada atom yang senantiasa bergerak.

Baik tumbuhan maupun hewan merasakan getaran yang dari pikiran manusia. Perhatikan saja dari hasil penelitian para ilmuwan. Misalnya, tumbuhan. Seseorang yang datang menghampiri untuk menebang pohon, si pohon bisa merasakan getaran keinginan dari orang tersebut yang bermaksud tidak baik terhadap si pohon.

Demikian juga sebaliknya. Saat seseorang dengan penuh rasa kasih mendatangi sebatang pohon atau tanaman, si tanaman juga tahu getaran kasihnya. Ini sebabnya ketika pohon diberikan kata-kata lembut dan diperdengarkan suara musik lembut akan memberikan reaksi positif. Apalagi hewan yang tingkat kecerdasannya lebih tinggi.

Suatu ketika, saya melihat tyangan di TV. Seorang pembalap yang sering memenangkan perlombaan, melakukan sesuatu yang mungkin dikatakan aneh. Jam 2 pagi sebelum memasuki arena balap, ia mengelus-elus mobilnya dan bercakap dengan si mobil. Dengan penuh perasaan ia membelai mobilnya. Sesungguhnya, ia sadar bahwa mobil juga benda hidup. Ia sadar bahwa setiap atom pada mobilnya bergerak dan hidup.

Kembali pada pokok permasalahan.

Besar kemungkinan, getaran pikiran kita yang tidak selaras dengan alam telah menjadikan virus atau bakteri ber-mutant menjadi sesuatu yang beda. Bukankah mereka juga hidup? Mereka berubah karena pola pikir manusia. Memang sulit membuktikan. Tetapi dampaknya sungguh nyata. Banyak penyakit baru yang muncul. Setelah diteliti, ternyata virus atau bakteri penyakit jenis baru.

Siapa yang bisa membuktikan???

Sangatlah sulit, tetapi bukan tidak mungkin hal ini terjadi.....

Bukankah lebih baik dan sehat jika kita selalu berpikir baik????

Banyak penelitian yang telah membuktikan korelasi antara pikiran sehat dengan kesehatan badan...

Semoga semua makhluk di bumi bahagia....

marilah kita selalu bersyukur dan pancarkan getaran penuh kasih terhadap alam. Bukan untuk siapa-siapa...

Untuk kita sendiri juga.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun