Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ayur Hypnotherapy dan Neo Zen Reiki. Menulis adalah upaya untuk mengingatkan diri sendiri. Bila ada yang merasakan manfaatnya, itupun karena dirinya sendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bahagia Dunia dan Akhirat...

7 Oktober 2014   18:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:02 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalimat yang sangat umum diucapkan orang, namun, benarkah orang memahami maknanya?

Jika orang memaknai dengan melimpahnya rejeki bendawi/harta dunia, kedudukan dan kekuasaan, jelas salah besar. Mengapa???

Kebahagiaan bukanlah didasarkan pada melimpahnya harta benda, kepintaran, kekuasaan dan keberhasilan dalam jabatan. Sebaliknya, semua keberhasilan dunia bahkan semakin menjauhkan dari kebahagiaan. Kebahagiaan yang seringkali dimaknai sekarang sesungguhnya bersifat semu. Kebahagiaan yang dimaknai keberhasilan materi dunia hanya kelegaan. Keinginan yang terpenuhi disebut kelegaan atau kesenangan. Sama sekali bukan kebahagiaan. Itu definisi kebahagiaan yang saya fahami. Jika ada yang berpendapat bahwa kebahagiaan seperti itu, maka itulah definisinya.

Kebahagiaan sejati adalah kebahagiaan yang bersifat abadi. Kebahagiaan tanpa sebab. Kebahagiaan yang berasal dari benda intangible. Mungkinkah bahagia di dunia dan di akherat atau di alam setelah kematian? Sangat mungkin.

Bahagia di dunia bahagia juga di alam setelah kematian.

Inilah kebahagiaan sesungguhnya. Bahagia di akherat atau di alam setelh kematian bisa diraih pada sat di dunia. Seseorang yang bisa mencapai ke-moksaan saat di dunia, ia peraih kebahagiaan sejati.

Kebahagiaan adalah kepuasan bathin seseorang. Kepuasan yang tidak lagi bergantung pada benda yang tidak abadi. Rasa bahagia seperti itu sangat sulit dijelaskan. Yang bisa dijelaskan adalah caranya. Inilah yang dimaksudkan oleh orang: MATILAH SELAGI MASIH HIDUP.

Kematian terhadap keinginan duniawi. Keinginan dunia berasal dari pikiran yang tidak puas atau tidak mensyukuri terhadap segala sesuatu yang diterimanya.

Matinya pikiran keinginan melahirkan pikiran berkualitas intelegensia. Pikiran yang berorientasi selaras dengan sifat alam. Kualitas pikiran yang lebih mementingkan kepentingan orang banyak. Suatu cara pikir yang lahir dari kedamaian diri.

Inner Peace, Comuunal Love, and Global Harmony.

Latihan pertama yang harus dilakukan adalah menciptakan kedamaian dalam diri. Kita selalu gelisah karena tidak ada kedamaian dalam diri. Dalam diri kita selalu berkecamuk keinginan terhadap harta, wanita, dan tahta. 3 'ta' ini penyebab utama kegelisahan. Putuskan keterikatan pikiran terhadap 3 'ta' ini. Memutuskan bukan berarti kita tidak mencari uang. Uang harus dicari karena uang adalah energi yang dibutuhkan untuk memutuskan keterikatan. Seorang yang tidak punya uang tidak akan bisa memutuskan keterikatan terhadap uang. Karena belum punya uang, apa yang mau diputuskan? Kedamaian diri terjadi jika seseorang sadar bahwa 3'ta' bukan alat untuk mencapa kebahagiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun